Perkembangan di bidang teknologi, informasi, dan
komunikasi semakin menuntut manusia lebih cepat dalam melakukan sesuatu. Di
sisi lain, arus globalisasi juga mendorong manusia agar lebih berpikir secara
rasional dan kompeten dalam bekerja. Ya, era modernisasi seperti sekarang ini
adalah moment yang paling berdampak pada kehidupan manusia. perkembangan
teknologi yan semakin cepat sedikitdemi sedikit telah mempengaruhi segi demi
segi kehidupan manusia, tak terkeculai pola pikir. Semakin mudahnya akses dalam
memperoleh informasi menyebabkan ruang gerak dan ruang interaksi manusia
semakain mengkerucut bahkan menyempit.
Ruang
interaksi antar manusia kini hanya sebatas alat yang sangat mudah kita bawa ke mana mana,
yaitu gadget. Gadget pada saat ini adalah suatu kebutuhan wajib yang harus
dipenuhi oleh manusia, apapun kalangannya baik itu anak anak, remaja, dewasa,
orang tua dsb. pergeseran akan makna interaksi yang sedemikian membuat, pola
pikir manusia juga ikut berubah dan bergeser. Manusia saat ini tidak lagi
dipusingkan dengan bertatap muka dengan orant orang yang ingin mereka ajak
mengobrol. Mereka cukup menggunakan gadget mereka yang berupa tablet atau
smartphone untuk berkomunikasi bahkan dengan jarak yang jauh. Penggunaan gadget
di kalangan masyarakat Indonesia manurut saya adalah cukup tinggi.
Saya
tidak tahu persis berapa jumlah masyarakat yang memakainya, akan tetapi jika
melihat secara sepintas penggunaan gadget di kalangan masyarakat indosia
menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Di samping itu, eksistensi gadget
di kalangan masyarakat merupakan sebuah alternatif baru dalam menyajikan
hiburan dan sarana berkomunikasi yang lebih efektif. Dalam perkembangannya
gadget memiliki berbagai jenis aplikasi khusunya sosial media yang saat ini
banyak sekali di gunakan. Namun di sisi lain, dampak dari perkembangan
teknologi khususnya gadget tidak seluruhnya berdampak positif bagi masyarakat.
secara sepintas gadget memang memberikan manfaat yang luar biasa bagi manusia,
akan tetapi di sisi lain juga memberikan dampak yang negative.
Perkembangan
gadget, khusunya dalam fungsinya untuk bersosial media telah menggeser pola
pikir manusia dalam hal berinteraksi. Sosial media yang dapat diakses kapanpun
dan di manapun tak ubahnya seperti dunia baru yang sangat diminati oleh
berbagai kalangan khususnya remaja. di kalangan remaja, gadget bukan lagi
merupakan barang mewah , melainkan sudah menjadi kebutuhan mendasar. Bahkan
kehidupan mereka lebih banyak dihabiskan untuk bermain main dengan gadget
mereka, baik itu bersosial media maupun kegiatan yang lainnya.
masyarakat,
khusunya remaja saat ini lebih suka berkomunikasi di dunia maya daripada
bertatap muka langsung dengan orang yang bersangkutan. Hal tersebut dilakukan
karena di nilai lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, kebiasaan tersebut jika
terus menerus dilakukan maka akan berdampak pada kemampuan individu dalam menjalin
hubungan sosial yang sebenarnya daripada hubungan yang mereka jalin di sosial
media. Yang lebih parahnya lagi ketika setiap individu dengan giatnya selalu
mengupdate dan memposting kegiatan apa saja yang mereka lakukan, tentunya hal
ini akan berdampak pada kecenderungan perilaku mencari eksistensi secara
berlebihan. Di samping itu, individu yang giat memposting kegiatannya tersebut
juga terancam akan kehilangan privasinya baik dalam kehidupan di dunia maya
maupun realita.
Padahal
apa yang sebenarnya mereka tampilkan di dunia maya baik itu sosial media atau
lainnya, hanya sebatas pencitraan semata. Para individu tersebut melakukannya
bukan karena seperti itu adanya, akan tetapi mereka benar benar ingin diakui
oleh sesama pengguna social media. Akibatnya, untuk mempertahankan eksistensi
mereka di dunia maya, tak jarang mereka rela ‘berkorban’ apa saja untuk
mempertahankannya. Seperti mereka rela makan di tempat tempat yang mahal, rela
nongkrong di tempat tempat hiburan malam, atau berwisata ke tempat tempat yang
membutuhkan dana atau financial yang tidak sedikit. Padahal, semua yang mereka
lakukan sebenarnya sangat bertolak belakang dengan keadaan mereka yang
sebenarnya.
Pergaulan
di era modernisasi seperti sekarang ini, menuntut individu untuk terasing dari
dari kehidupan mereka. Individu pada saat ini telah dipenjara oleh struktur
struktur kaku yang mereka buat sendiri. alhasil ketika individu ingin di akui
eksistensinya oleh suatu komunitas dalam masyarakat, maka ia juga harus
melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh komunitas tersebut. pola pikir yang
demikian hanya menjadikan masyarakat ini semakin terfragmentasi ke dalam
golongan golongan tertentu. Individu yang mampu mengikuti keadaan maka iapun
akan dianggap eksistensinya oleh masyarakat, namun jika individu tersebut tidak
seperti yang diharapkan maka ia sedikit demi sedikit akan tersisih. Di sisi
lain, kehidupan di era modernisasi seperti sekarang ini membuat individu juga
semakin bingung terhadap kehidupannya. Setiap individu, kini hidup bukan atas
dasar keinginan diri mereka sendiri, melainkan atas kemauan dari orang lain.
Individu tidak lagi memiliki control atas dirinya, sedangkan struktur terus
menerus membatasi diri setiap individu.
Pergeseran
pola interaksi, berakibat pada rendahnya kesadaran individu pada lingkungan
sekitarnya. Mereka menjadi semakin apatis dan tidak peduli terhadap peristiwa
peritiw yang ada di sekitar mereka, karena perhatian setiap individu sudah
hanya tertuju pada gadget mereka. Sifat individual juga semakin tampak khusunya
dalam lingkungan masyarakat modern seperti masyarakat urban. Bahkan, tak jarang
dengan tetangga atau kerabat dekat, merekapun tak kenal. Penggunaan gadget
khusunya sosial media juga berdampak pada terbaliknya kehidupan individu.
Individu secara tidak langsung lebih meyakini bahwa kehidupan dunia maya adalah
kehidupan yang mereka jalankan, sedangkan kehidupan realita mereka adalah tidak
nyata.
Masyarakat
khusunya remaja sudah sedemikian terpengaruh oleh hal tersebut. kita dapat
melihatnya ketika aktivitas yang mereka lakukan selalu berhubungan dengan
gadget mereka. Mereka lebih asyik bermain gadget ketika di aja mengobrol dengan
seseorang bahkan orang terdekat mereka. Saya menjadi teringat ketika pergi ke jogya
dengan kereta bersama teman saya. Di sebelah saya adalah serorang anak kecil
bertanya kepada orang tuannya, sedangkan orang tuanya sangat asyik dengan
smartphonenya. Padahal di usia tersebut perhatian orang tua sangatlah
diperlukan bagi perkembangan pola pikir dan kecerdasan anak. Namun, dengan
bergesernya pola pikir masyarakat suatu saat, mungkin suatu saat peran orang
tua juga akan digantikan dengan gadget. Contoh tersebut seharusnya menjadi
renungan bagi kita agar menggunakan gadget dengan lebih bijak. penggunaan
gadget khusunya pada masyarakat Indonesia, menurut saya lebih menunjukkan
dampak yang negative daripada dampak positf. Apalagi ketika penggunan gadget
tersebut tidak disertai dengan pemahaman yang baik, maka hanya akan menimbulkan
ketergantungan bagi para pemakainnya. Di sisi lain para pengguna gadget di
Indonesia mayoritas adalah anak anak dan remaja yang belum sepenuhnya paham
dari penggunaan tersebut.
penggunaan
gadget di kalangan anak anak dampak tentu sangat berbahaya bagi kesehatan fisik
dan mental mereka. Jika mereka terus menerus menggunakan gadget tersebut untuk
bermain, maka kemudian hari mereka menjadi enggan untuk bermain dengan teman
sesama mereka. Di samping itu, waktu belajar mereka juga akan terabaikan karena
mereka lebih asyik dengan gadget mereka. Penggunaan gadget di kalangan remaja
jugaberdampak pada menurunya produktivitas mereka dalam hal akademik dan non
akademik. Mereka menjadi malas untuk membaca buku, dan belajar karena semua
materi sekolah dapat mereka save di gadget sebagai contekan saat ulangan.
Memang
eksistensi gadget sangat bermanfaat bagi manusia, khusunya dalam menunjang
aktivitas sehari harinya. Namun jika tidak disertai dengan pemahaman yang baik
, maka gadget tersebut hanya menjadikan manusia semakin bergantung pada
teknologi tersebut. kita tentu masih ingat pada fenomena anak alay atau lebay
yang banyak bermunculan di masyarakat. hal tersebut muncul tentu tidak lain
karena dampak negative dari gadget itu sendiri. gadget adalah salah satu inovasi
manusia yang paling cerdas, akan tetapi dalam menggunakannya kita juga harus
lebih cerdas dari apa yang manusia ciptakan.
0 komentar:
Posting Komentar