TERLILIT ASA
Terjepit diam terpaku rapuh tanpa terasa
Aku terjebak dalam ringkihnya tubuhku ini
Aku tersudut di kehampaan ruang dan waktu
Worthless.. Scumbag.. Worthless
Aku terlilit tak bisa lagi kugapai angan
Rasa sesal yang tak terhingga
Semakin sesat semakin tak terkendali
Semakin diri ini kehilangan arti
Muak lelah ku gusar terhempas
Hitam .. kelam
Derita ini akan terus kukecap dalam kesendirianku
PENJARA BATIN
Sulit tuk ungkapkan beban pikiran
Mati terbelenggu angan-angan
Terkunci erat tanpa bisa berontak
Aku terlahir cacat di jiwa
Umpat diri ini setan iblis neraka
Mencakar muka luapkan emosi
Kesepian ini adalah penderitaan
Butakan hati nurani
Mendung kelabu gores pilu
Hancur luluh tak berbentuk
Penjara batin.. Umpat diri
Penjara batin.. Umpat hati
Putus asa tiada tara
Siksa batin gores jiwa
Nyalang hitam gurat sesal
Gelap malam hilangkan akal
BERKARAT
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, ku kencani malaikat maut
Terasing dalam kumpulanku
Terhanyut dalam khayalanku
Tuhan .. Aku .. Ingin .. Mati !
Akankah datang sepasang tangan
Merangkulku terbang untuk pulang
Akankah datang seorang teman
Menuntunku menuju cahaya
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, kan kutunggu datangnya maut
Lelah tubuhku, Sesak ragaku ini
Lelah tubuh ini , Sesak raga ini
Lelahnya sisi kecil hati
Ikuti alur hidupku mencoba melawan dosa yang terlahir
Luaskan ruang bernafas
Terlaknat.. tuhan aku ingin mati
Diriku ini hitam berkarat
LUKA
Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kulilit jiwaku dengan ratapan
Ribuan luka di jiwaku tak akan pernah terobati
Lihat diri ini mati !
Hidupku deritaku
Masa lalu kelam masa depan suram
Serpihan derita lukai jiwaku
Serpihan derita lukai ragaku
Persetan cacat mental persetan moral bejat
Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kemelaratan patok diriku
Benamkan semua khayalanku
Luka ragaku tak sedalam luka jiwaku
Batasi diri lilitkan diriku
Benamkan semua impianku
Terjepit diam terpaku rapuh tanpa terasa
Aku terjebak dalam ringkihnya tubuhku ini
Aku tersudut di kehampaan ruang dan waktu
Worthless.. Scumbag.. Worthless
Aku terlilit tak bisa lagi kugapai angan
Rasa sesal yang tak terhingga
Semakin sesat semakin tak terkendali
Semakin diri ini kehilangan arti
Muak lelah ku gusar terhempas
Hitam .. kelam
Derita ini akan terus kukecap dalam kesendirianku
PENJARA BATIN
Sulit tuk ungkapkan beban pikiran
Mati terbelenggu angan-angan
Terkunci erat tanpa bisa berontak
Aku terlahir cacat di jiwa
Umpat diri ini setan iblis neraka
Mencakar muka luapkan emosi
Kesepian ini adalah penderitaan
Butakan hati nurani
Mendung kelabu gores pilu
Hancur luluh tak berbentuk
Penjara batin.. Umpat diri
Penjara batin.. Umpat hati
Putus asa tiada tara
Siksa batin gores jiwa
Nyalang hitam gurat sesal
Gelap malam hilangkan akal
BERKARAT
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, ku kencani malaikat maut
Terasing dalam kumpulanku
Terhanyut dalam khayalanku
Tuhan .. Aku .. Ingin .. Mati !
Akankah datang sepasang tangan
Merangkulku terbang untuk pulang
Akankah datang seorang teman
Menuntunku menuju cahaya
Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, kan kutunggu datangnya maut
Lelah tubuhku, Sesak ragaku ini
Lelah tubuh ini , Sesak raga ini
Lelahnya sisi kecil hati
Ikuti alur hidupku mencoba melawan dosa yang terlahir
Luaskan ruang bernafas
Terlaknat.. tuhan aku ingin mati
Diriku ini hitam berkarat
LUKA
Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kulilit jiwaku dengan ratapan
Ribuan luka di jiwaku tak akan pernah terobati
Lihat diri ini mati !
Hidupku deritaku
Masa lalu kelam masa depan suram
Serpihan derita lukai jiwaku
Serpihan derita lukai ragaku
Persetan cacat mental persetan moral bejat
Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kemelaratan patok diriku
Benamkan semua khayalanku
Luka ragaku tak sedalam luka jiwaku
Batasi diri lilitkan diriku
Benamkan semua impianku
TINGGALKAN AKU TERDIAM
Kau campakkan aku terbuang
Tanpa penggalan kata tercipta
Kau pergi.. Setan!
Hilang.. Lenyap!
Pergi.. Jauh!
Lingkaran sesak rasa
Terhimpit rasa kecewa
Berpaling sisakan harap
Terlepas aku terjatuh
Kau tinggalkan aku terdiam
Sudah cukup derita terasa
Biar kupendam segala benci dan dendam
RESAH DERA JIWA
Wajah lusuh pendam derita
Kuteriak lepaskan amarah yang terbendung
Ku tak kuasa menahan siksaan yang menghimpit
Resah dera jiwa, pijak rapuh jiwaku
Bunuh diri akhiri hidup persetan siksa dan dosa
Dan terpikir olehku tuk akhiri hidup ini
Serahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa
Resah dera jiwa, Pijak rapuh asa
Resah dera jiwa, Dalam kebisuanku ini
Dan sang murka pijak rapuh asa
Dan sang murka serang seluruh raga
HILANG
Semu arah hiasi langkahku
Tiada lelah habiskan sang waktu
Sinar untuk terangi rautku
Cairkan darahku yang lama membeku
Bisu terus pandangi
Coba tuk membaca maksud hati
Diam aku nikmati
Rapuh dan ringkih untuk berdiri
Kuhampiri sebuah mimpi
Perih luka terus dekati
Hilang … Lepas kendali
Berharap tersisa sebuah ruang tempat di mana tenangkan jiwa
Berharap tersisa sebuah bintang tempat berdoa tanpa suara
Peluk aku Sang Cipta
Sambut aku Sang Cipta
Beri aku teman .. Beri aku angan
SEJUK SEBUAH DOSA
Dosa, injak hati dan jiwaku
Dosa, tusuk benak dan akalku
Aku hitam terlahir, nafsu belaka
Aku enggan berpikir, penuh kuasa
Aku hina terlahir, menantang dosa
Aku adalah amatir, tatap derita
Sejuk sebuah dosa
Belai nafsu asa
Sejuk ribuan dosa
Dosa, lilit diri dengan murka
Dosa, himpit angan dan logika
Aku panas sang api, baker dahaga
Aku cahaya pelangi, hampa pahala
Aku lelah arungi, kaum neraka
Aku terus lukai, iman dan dosa
Tak bisa menahan hasrat
Tak bisa ludahi dosa
Dosa, injak hati dan jiwaku
Dosa, tusuk benak dan akalku
Aku hitam terlahir, nafsu belaka
Aku enggan berpikir, penuh kuasa
Aku hina terlahir, menantang dosa
Aku adalah amatir, tatap derita
Sejuk sebuah dosa
Belai nafsu asa
Sejuk ribuan dosa
Dosa, lilit diri dengan murka
Dosa, himpit angan dan logika
Aku panas sang api, baker dahaga
Aku cahaya pelangi, hampa pahala
Aku lelah arungi, kaum neraka
Aku terus lukai, iman dan dosa
Tak bisa menahan hasrat
Tak bisa ludahi dosa
GELAP TANPA AKHIR
Rendah .. terus terjatuh
Kotor penuh noda sesatkan akal
Kau tatap aku .. telanjangi ragaku
Seakan aku butakan mata
Langit kelam.. gelap tak berujung
Jejak langkah ringkih kau jalani
Cemas kau rasakan dalam keterasinganmu
Langit kelam gelap tak berujung
Cacat mental.. penat kau hadapi
Terus terawang tembus ruang kelam
Konflik hidup yang tak pernah usai
Selalu tak terselesaikan
Iblis apa yang merasuki jiwamu
Hingga kau harus merangkak menggapai cahaya..
Rendah .. terus terjatuh
Kotor penuh noda sesatkan akal
Kau tatap aku .. telanjangi ragaku
Seakan aku butakan mata
Langit kelam.. gelap tak berujung
Jejak langkah ringkih kau jalani
Cemas kau rasakan dalam keterasinganmu
Langit kelam gelap tak berujung
Cacat mental.. penat kau hadapi
Terus terawang tembus ruang kelam
Konflik hidup yang tak pernah usai
Selalu tak terselesaikan
Iblis apa yang merasuki jiwamu
Hingga kau harus merangkak menggapai cahaya..
TIGA TITIK HITAM
Ketika semua bayang menjauh dari tubuh
Dan ketika semua angan enggan menyapa
Terbaring aku, terjebak aku
Di keheningan dalam ketiadaan
Kucoba cahayai ruang jiwa ini
Terus berharap dan terangi
Kucoba sembunyikan suara hati
Terus menampik dan berlari
Kutenggelam dalam kelam
Dan menjauh tanpa bayang
Kucoba menelan luka yang tak kunjung usai
Teriakan namamu
Dikesunyian hatiku
Meraba, merangkul suryamu
Dikehangatan jiwamu
Saat kebenaran tak lagi bermakna
Aku tersandar dan terdiam
Kemana akan kubawa diriku pergi
Semakin jauh, semakin rapuh
Lepaskan diri, jatuh membusuk
Biarkan aku, hilang .. Muak !
Terluka .. Aku .. Mencari