Blogger templates

Pages

Labels

Sabtu, 22 November 2014

Aku dan Duniaku




Perkembangan di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi semakin menuntut manusia lebih cepat dalam melakukan sesuatu. Di sisi lain, arus globalisasi juga mendorong manusia agar lebih berpikir secara rasional dan kompeten dalam bekerja. Ya, era modernisasi seperti sekarang ini adalah moment yang paling berdampak pada kehidupan manusia. perkembangan teknologi yan semakin cepat sedikitdemi sedikit telah mempengaruhi segi demi segi kehidupan manusia, tak terkeculai pola pikir. Semakin mudahnya akses dalam memperoleh informasi menyebabkan ruang gerak dan ruang interaksi manusia semakain mengkerucut bahkan menyempit.                                                                                                                                        
            Ruang interaksi antar manusia kini hanya sebatas  alat yang sangat mudah kita bawa ke mana mana, yaitu gadget. Gadget pada saat ini adalah suatu kebutuhan wajib yang harus dipenuhi oleh manusia, apapun kalangannya baik itu anak anak, remaja, dewasa, orang tua dsb. pergeseran akan makna interaksi yang sedemikian membuat, pola pikir manusia juga ikut berubah dan bergeser. Manusia saat ini tidak lagi dipusingkan dengan bertatap muka dengan orant orang yang ingin mereka ajak mengobrol. Mereka cukup menggunakan gadget mereka yang berupa tablet atau smartphone untuk berkomunikasi bahkan dengan jarak yang jauh. Penggunaan gadget di kalangan masyarakat Indonesia manurut saya adalah cukup tinggi.          
            Saya tidak tahu persis berapa jumlah masyarakat yang memakainya, akan tetapi jika melihat secara sepintas penggunaan gadget di kalangan masyarakat indosia menunjukkan perkembangan yang sangat cepat. Di samping itu, eksistensi gadget di kalangan masyarakat merupakan sebuah alternatif baru dalam menyajikan hiburan dan sarana berkomunikasi yang lebih efektif. Dalam perkembangannya gadget memiliki berbagai jenis aplikasi khusunya sosial media yang saat ini banyak sekali di gunakan. Namun di sisi lain, dampak dari perkembangan teknologi khususnya gadget tidak seluruhnya berdampak positif bagi masyarakat. secara sepintas gadget memang memberikan manfaat yang luar biasa bagi manusia, akan tetapi di sisi lain juga memberikan dampak yang negative.                                                                     
            Perkembangan gadget, khusunya dalam fungsinya untuk bersosial media telah menggeser pola pikir manusia dalam hal berinteraksi. Sosial media yang dapat diakses kapanpun dan di manapun tak ubahnya seperti dunia baru yang sangat diminati oleh berbagai kalangan khususnya remaja. di kalangan remaja, gadget bukan lagi merupakan barang mewah , melainkan sudah menjadi kebutuhan mendasar. Bahkan kehidupan mereka lebih banyak dihabiskan untuk bermain main dengan gadget mereka, baik itu bersosial media maupun kegiatan yang lainnya.                                                                                                          
            masyarakat, khusunya remaja saat ini lebih suka berkomunikasi di dunia maya daripada bertatap muka langsung dengan orang yang bersangkutan. Hal tersebut dilakukan karena di nilai lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, kebiasaan tersebut jika terus menerus dilakukan maka akan berdampak pada kemampuan individu dalam menjalin hubungan sosial yang sebenarnya daripada hubungan yang mereka jalin di sosial media. Yang lebih parahnya lagi ketika setiap individu dengan giatnya selalu mengupdate dan memposting kegiatan apa saja yang mereka lakukan, tentunya hal ini akan berdampak pada kecenderungan perilaku mencari eksistensi secara berlebihan. Di samping itu, individu yang giat memposting kegiatannya tersebut juga terancam akan kehilangan privasinya baik dalam kehidupan di dunia maya maupun realita.                                                                                                                           
            Padahal apa yang sebenarnya mereka tampilkan di dunia maya baik itu sosial media atau lainnya, hanya sebatas pencitraan semata. Para individu tersebut melakukannya bukan karena seperti itu adanya, akan tetapi mereka benar benar ingin diakui oleh sesama pengguna social media. Akibatnya, untuk mempertahankan eksistensi mereka di dunia maya, tak jarang mereka rela ‘berkorban’ apa saja untuk mempertahankannya. Seperti mereka rela makan di tempat tempat yang mahal, rela nongkrong di tempat tempat hiburan malam, atau berwisata ke tempat tempat yang membutuhkan dana atau financial yang tidak sedikit. Padahal, semua yang mereka lakukan sebenarnya sangat bertolak belakang dengan keadaan mereka yang sebenarnya.                                                                                                                                             
            Pergaulan di era modernisasi seperti sekarang ini, menuntut individu untuk terasing dari dari kehidupan mereka. Individu pada saat ini telah dipenjara oleh struktur struktur kaku yang mereka buat sendiri. alhasil ketika individu ingin di akui eksistensinya oleh suatu komunitas dalam masyarakat, maka ia juga harus melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh komunitas tersebut. pola pikir yang demikian hanya menjadikan masyarakat ini semakin terfragmentasi ke dalam golongan golongan tertentu. Individu yang mampu mengikuti keadaan maka iapun akan dianggap eksistensinya oleh masyarakat, namun jika individu tersebut tidak seperti yang diharapkan maka ia sedikit demi sedikit akan tersisih. Di sisi lain, kehidupan di era modernisasi seperti sekarang ini membuat individu juga semakin bingung terhadap kehidupannya. Setiap individu, kini hidup bukan atas dasar keinginan diri mereka sendiri, melainkan atas kemauan dari orang lain. Individu tidak lagi memiliki control atas dirinya, sedangkan struktur terus menerus membatasi diri setiap individu.                                                                                    
            Pergeseran pola interaksi, berakibat pada rendahnya kesadaran individu pada lingkungan sekitarnya. Mereka menjadi semakin apatis dan tidak peduli terhadap peristiwa peritiw yang ada di sekitar mereka, karena perhatian setiap individu sudah hanya tertuju pada gadget mereka. Sifat individual juga semakin tampak khusunya dalam lingkungan masyarakat modern seperti masyarakat urban. Bahkan, tak jarang dengan tetangga atau kerabat dekat, merekapun tak kenal. Penggunaan gadget khusunya sosial media juga berdampak pada terbaliknya kehidupan individu. Individu secara tidak langsung lebih meyakini bahwa kehidupan dunia maya adalah kehidupan yang mereka jalankan, sedangkan kehidupan realita mereka adalah tidak nyata.                                                                                                             
            Masyarakat khusunya remaja sudah sedemikian terpengaruh oleh hal tersebut. kita dapat melihatnya ketika aktivitas yang mereka lakukan selalu berhubungan dengan gadget mereka. Mereka lebih asyik bermain gadget ketika di aja mengobrol dengan seseorang bahkan orang terdekat mereka. Saya menjadi teringat ketika pergi ke jogya dengan kereta bersama teman saya. Di sebelah saya adalah serorang anak kecil bertanya kepada orang tuannya, sedangkan orang tuanya sangat asyik dengan smartphonenya. Padahal di usia tersebut perhatian orang tua sangatlah diperlukan bagi perkembangan pola pikir dan kecerdasan anak. Namun, dengan bergesernya pola pikir masyarakat suatu saat, mungkin suatu saat peran orang tua juga akan digantikan dengan gadget. Contoh tersebut seharusnya menjadi renungan bagi kita agar menggunakan gadget dengan lebih bijak. penggunaan gadget khusunya pada masyarakat Indonesia, menurut saya lebih menunjukkan dampak yang negative daripada dampak positf. Apalagi ketika penggunan gadget tersebut tidak disertai dengan pemahaman yang baik, maka hanya akan menimbulkan ketergantungan bagi para pemakainnya. Di sisi lain para pengguna gadget di Indonesia mayoritas adalah anak anak dan remaja yang belum sepenuhnya paham dari penggunaan tersebut.                                                                 
            penggunaan gadget di kalangan anak anak dampak tentu sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental mereka. Jika mereka terus menerus menggunakan gadget tersebut untuk bermain, maka kemudian hari mereka menjadi enggan untuk bermain dengan teman sesama mereka. Di samping itu, waktu belajar mereka juga akan terabaikan karena mereka lebih asyik dengan gadget mereka. Penggunaan gadget di kalangan remaja jugaberdampak pada menurunya produktivitas mereka dalam hal akademik dan non akademik. Mereka menjadi malas untuk membaca buku, dan belajar karena semua materi sekolah dapat mereka save di gadget sebagai contekan saat ulangan.                                                                                  
            Memang eksistensi gadget sangat bermanfaat bagi manusia, khusunya dalam menunjang aktivitas sehari harinya. Namun jika tidak disertai dengan pemahaman yang baik , maka gadget tersebut hanya menjadikan manusia semakin bergantung pada teknologi tersebut. kita tentu masih ingat pada fenomena anak alay atau lebay yang banyak bermunculan di masyarakat. hal tersebut muncul tentu tidak lain karena dampak negative dari gadget itu sendiri. gadget adalah salah satu inovasi manusia yang paling cerdas, akan tetapi dalam menggunakannya kita juga harus lebih cerdas dari apa yang manusia ciptakan.

0 komentar:

Posting Komentar