Park
dilahirkan di Harveyville, Pennsylvania, pada 4 Pebruari 1864 (Matthews, 1977).
Sebagai mahasiswa di Unviersitas Michigan, dia berkenalan dengan sejumlah
pemikir besar, seperti John Dewey. Meski tertarik dengan dunia ide-ide, Park
merasa perlu untuk bekerja di dunia nyata. Seperti dikatakan Park, “Saya
memutuskan untuk terjun ke pengalaman, mengumpulkan ke dalam jiwa saya
… semua
kegembiraan dan kesedihan dunia.” (1927/1973:253).
Setelah lulus, dia mulai
berkarir sebagai wartawan, yang memberinya kesempatan berkenalan dengan dunia
nyata. Dia suka menjelajah (hunting down gambling houses and opium dens) (Park,
1927/1973:254). Dia menulis tentang kehidupan kota dengan mendetail. Dia terjun
ke lapangan, mengamati dan menganalisa, dan kemudian menulis pengamatannya itu.
Pada dasarnya dia sudah melakukan semacam riset (pelaporan ilmiah) yang menjadi
salah satu ciri utama aliran sosiologi Chicago yaitu etnologi urban dengan
menggunakan teknik pengamatan terlibat (Lindner, 1996).
Robert Park mengikuti karir yang
biasa ditempuh para sosiolog-kuliah, sarjana, profesor. Dia memiliki berbagai
macam
karir
sebelum menjadi sosiolog. Meski dia agak terlambat, Park sangat berpengaruh
terhadap sosiologi pada umumnya dan teori pada khususnya. Keragaman pengalaman
Park memberinya orientasi hidup yng tak biasa, dan pandangannya membantu
membentuk aliran Chicago, interaksionisme simbolik dan pada puncaknya, sebagian
besar bidang sosiologi.
Meskipun deskripsi akurat tentang
kehidupan sosial tetap merupakan minatnya, Park semakin kecewa dengan kerja di
koran karena tidak memenuhi kebutuhan intelektualnya. Lebih jauh, pekerjaan itu
tampaknya tidak memberikan kontribusi untuk mengembangkan dunia, dan Park
sangat tertarik dengan reformasi sosial. Pada 1898, pada usia 34 tahun, Park
meninggalkan pekerjaan di surat kabar dan mendaftar di Jurusan Filsafat di
Harvard. Dia tetap disana selama setahun tetapi kemudian memutuskan untuk
pindah ke Jerman, yang pada saat itu adalah jantung kehidupan intelektual
dunia.
Di Berlin dia bertemu dengan Georg Simmel, yang karyanya sangat
berpengaruh terhadap sosiologi Park. Sesungguhnya kuliah-kuliah Simmel adalah
satu-satunya pelatihan formal sosiologi yang diterima Park. Seperti dikatakan
Park, “Saya mendapatkan hampir semua pengetahuan saya tentang masyarakat dan
sifat manusia dari observasi” (1927/1973:257). Pada 1904 Park menyelesaikan
disertasi doktornya di Universitas Heidelberg. Dia kecewa dengan disertasinya
sendiri. “Saya hanya memperlihatkan buku kecil, dan saya malu terhadapnya”
(Matthews, 1977:57). Dia menolak tawaran mengajar musim panas di Universitas
Chichago dan menjauhi akademik.
Kebutuhannya
untuk memberi kontribusi pada kehidupan sosial yang lebih baik membuatnya
menjadi sekretaris dan kepala publisitas untuk Congo Reform Brutalitas dan
eksploitasi yang terjadi di Congo. Selama periode ini dia bertemu dengan Booker
T. Washington, dan dia tertarik pada upaya memperbaiki nasib kulit hitam
Amerika. Dia menjadi sekretaris Washington dan memainkan peran kunci dalam
aktivitas di Institut Tuskegee. Pada 1912 dia bertemu dengan W.I. Thomas,
sosiologi Chicago, yang sedang mengajar di Tuskegee.
Thomas mengundangnya untuk
memberi kuliah tentang “Negro di Amerika” untuk sekelompok kecil mahasiswa di
Chicago, dan Park memenuhinya pada 1914. Kuliah itu sukses, dan dia
memberikannya lai tahun berikutnya dengan mahasiswa lebih banyak. Pada saat ini
dia bergabung dengan American Sociologyal Society, dan hanya satu dekade
kemudian, dia menjadi presidennya. Park pelan-pelan membuka jalan ke Chicago,
meski dia tak menjadi profesor sampai sembilan tahun. Kira-kira dua dekade dia
berafiliasi dengan Universitas Chicago, dan memainkan peran penting dalam
pembentukan orientasi intelektual di jurusan Sosiologi.
(Teori Sosiologi, George Ritzer, 2012. Hal.
342-344)
Park merupakan salah satu tokoh
penting di Chicago. Pentingnya Park di dalam perkembangan sosiologi terletak
pada beberapa wilayah. Pertama, dia menjadi tokoh dominan di jurusan sosiologi
Chicago, yang pada gilirannya, mendominasi sosiologi hingga 1930-an. Kedua,
Park studi di Eropa dan berperan penting dalam membuat para pemikir Eropa
daratan diperhatikan oleh para sosiolog Chicago. Park mengikuti kursus-kursus
yang dilaksanakan Simmel, dan ide-ide Simmel, khususnya fokusnya pada tindakan
dan interaksi, sangat penting di dalam perkembangan orientasi teoritis aliran
Chicago (Rock, 1979: 36-48).
Ketiga, sebelum menjadi seorang sosiolog, Park
tadinya adalah seorang wartawan, dan pengalaman itu memberinya suatu pengertian
penting atas masalah-masalah perkotaan dan perlunya pergi ke lapangan untuk
mengumpulkan data melalui pengamatan pribadi. Dari sini muncullah perhatian
substantif aliran Chicago pada ekologi urban. Keempat, Park memainkan suatu
peran kunci dalam membimbing par mahasiswa yang sudah lulus dan membantu
mengembangkan “program kumulatif riset tingkat sarjana”. Akhirnya, pada 1921,
Park dan Ernest W. Burgess menerbitkan buku kuliah sosiologi pertama yang
benabenar penting, Introduction to the Science of Sociology. Buku itu merupakan
buku yang sangat berpengaruh selama bertahun-tahun dan khususnya patut
diperhatikan karena komitmennya pada ilmu, riset, dan studi sederetan luas
fenomenal sosial.
Bermula pada akhir 1920-an dan awal
1930-an, Park mulai menghabiskan waktu yang lenoih sedikit di Chicago.
Perhatiannya seumur hidup adalah pada hubungan-hubungan ras (dia telah menjadi
sekeretaris Booker T. Washington sebelum menjadi sosiolog) yang membuatnya
mengambil posisi di Universitas Fisk (universitas kulit hitam) pada 1934.
Meskipun kemunduran jurusan sosiologi Chicago tidak disebabkan hanya karena
atau terutama oleh kepergian Park, status fakultas itu merosot pada 1930-an.
Akan tetapi, sebelum kita dapat membahas kemunduran sosiologi Chicago dan
munculnya fakultas-fakultas dan teori-teori lain, kita perlu kembali ke
hari-hari awal aliran itu dan dua tokoh yang mempunyai karya dengan
signifikansi teoritis yang paling langgeng ― Charles Horton Cooley.
Robert
Ezra Park mengemukakan beberapa konsep yang dianggap sebagai fokus perhatian
dalam sosiologi, antara lain perilaku kolektif, kontrol sosial, proses sosial,
perubahan sosial, tatanan biotik dan tatanan sosial, serta jarak sosial.
Menurut
Park, sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari perilaku kolektif,
sehingga masyarakat dilihat sebagai produk dari interaksi yang terjadi
antarsetiap individu yang dikontrol oleh seperangkat tradisi dan norma yang
muncul dalam proses interaksi tersebut. Kontrol sosial mengacu pada berbagai
cara di mana perilaku kolektif itu diatur, disalurkan dan ditahan. Park
membedakan empat proses sosial yang utama yaitu kompetisi, konflik, penyesuaian
diri/accomodation dan asimilasi.
Park
meyakini bahwa perubahan sosial melewati tiga tahap, yang dimulai dari
ketidakpuasan, kerusuhan yang mengarah pada adanya gerakan sosial, dan kemudian
berakhir pada penyesuaian baru dengan aturan yang telah diperbaharui.
Beranjak
dari pemikiran Darwin tentang tatanan biotik, Park memunculkan konsep tentang
komunitas. Dalam setiap kehidupan di komunitas dominasi umumnya merupakan hasil
dari perjuangan di antara spesies yang berbeda untuk sesuatu yang langka.
Sedangkan suksesi merupakan beragam tahapan, tahap perubahan yang teratur di
mana komunitas biotik melewatinya dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Dalam
tatanan sosial, yang berbeda dengan tatanan ekologi, manusia berpartisipasi
sebagai individu yang memiliki kesadaran diri dalam berkomunikasi dengan yang
lainnya dan kemudian terlibat dalam tindakan kolektif. Tatanan sosial
memperhalus dampak dari kompetisi untuk bertahan melalui kontrol sosial dan
keterlibatan dalam menjalankan tugas di masyarakat.
Sedangkan
jarak sosial, mengacu pada konsep adanya tingkat kedekatan yang muncul
antarkelompok dan individu. Semakin jauh jarak sosial antarindividu dan kelompok,
maka semakin sedikit kemungkinan bagi mereka untuk dapat saling mempengaruhi
satu sama lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Ritzer,
George. 2012. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan
Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar