Blogger templates

Pages

Labels

Minggu, 13 April 2014

No Time To Galau MotherFucker


Beberapa waktu yang lalu, dunia sempat dikejutkan oleh fenomena aneh, dan mungkin sangat aneh bagi sebagian orang, termasuk saya, hehehe. Apalagi fenomena tersebut berasal dari negara kita, Indonesia. Yaa…..anda tahu kan Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan negara itu. eitsss, tapi kali ini s
aya tidak akan menguas tentang keindahan alam di Indonesia, atau aspek aspek lainnya yang ada kaitannya dengan negara ini, namun saya akan membahas mengenai perilaku sekaligus fenomena aneh yang menjangkiti para remaja remaja di negeri yang juga aneh ini.


“GALAU”


Hahaha, sudah tahu kan, ya kali ini saya akan bicara mengenai galau dari sudut pandang saya sekaligus menggunakan sebuah lagu sebagai acuannya. Berbicara galau, siapa yang tidak kenal dengan hal semacam itu, apalagi jika anda seorang mahasiswa, remaja, abg atau sejenisnya tentu sangat paham akan hal itu. namun, menurut pemahaman saya, virus tersebut juga mulai menjangkiti para orang tua yang tentunya masih labil. Okee, galau, labil, atau apalah itu mungkin sangat aneh bagi mereka yang baru mendengar pertama kali.
Saya juga masih bingung apa sebenarnya definisi dari kata galau tersebut. menurut observasi saya, istilah tersebut mugkin muncul dari sebuah lirik lagu dari penyanyi solo terkenal di Indonesia. 

Tak usah di sebutkan namanya, tentu kita sudah tahu apa yang saya maksud. Bersumber dari sebuah lagu, entah mengapa hal tersebut menjadi sebuah demam serius di kalangan remaja kita. galau menurut penggunaan katanya merujuk pada sebuah keadaan yang menunjukkan seseorang yang sedang labil, atau bimbang dalam menentukan sebuah pilihan, keputusan atau takut akan sesuatu yang belum pernah mereka temuai atau alami. 

Terdengar wajar memang, namun mengapa hal itu menjadi sesuatu yang sangat dilebih lebihkan oleh sebagian besar remaja kita. pengent tahu, oke langsung saja kita bahas. Dalam sebuah kehidupan, setiap manusia selalu mengalami fase perkembangan dan pertumbuhan fisik maupun fisik. Salah satu fase yang di alami oleh manusia adalah fase remaja. fase remaja merupakan dase di mana terdapat proses transisi antara anak anak menuju dewasa, dan remaja adalah penghubung antara dua dunia trsebut. 

Berbeda dengan masa anak anak yang sangat kental dengan nuansa bermain, bermain dan bermain, di fase remaja kondisi psikis mulai menunjukkan perkembangan yang mulai pesat di samping perkembangan fisik. Di fase ini, seorang manusia telah memiliki pemahaman lebih terhadap hidup mereka, dari sekedar bermain dan belajar. Kondisi ini manusia mulai mengalami permasalahan permasalahan yang kompleks dan berat. Di samping itu, pada fase remaja manusia telah bisa merasakan perasaan yang aneh bagi mereka, yaitu cinta. 

Oleh karena itu, pada fase remaja seorang manusia mulai tertarik kepada lawan jenis dengan taraf frekuensi yang tinggi. Artinya, di fase ini manusia memiliki hasrat yang tinggi terhadap hal hal yang baru. fase remaja juga menjadi ajang pencarian jati diri. Oleh karena itu tak jarang kita dapat melihat remaja baik putra maupun putrid yang berpenampilan layaknya tokoh artis idola mereka. Lantas, apa hubungannya dengan fenomena galau,. Nahh, dalam perkembangannya remaja merupakan fase di mana hal hal baru yang belum pernah kita dapatkan menjadi sebuah trend wajib bagi mereka yang mengaku remaja, tak terkeculai bagi istilah galau. 

Ketika seorang remaja mendapatkan suatu hal yang baru, maka tentu remaja remaja yang lainnya akan spontan mengikutinya tanpa pertimbangan tertentu, seperti halnya pacaran. Namun, tak jarang mereka mengikutinya hanya sebatas mengikuti trend dan paham akan substansi atau maksud dari istilah istilah tersebut. yang lebih konyol lagi adalah, mereka menjadikan kondisi galau sebagai cara untuk meningkatkan eksistensi mereka lewat situs jejaring sosial mereka. Jika kita melihat, bahwa sesuatu yang mereka gembar gemborkan sebenarnya adalah hal hal yang sepele. 

Hal tersebut menjadi sebuah trend karena mereka baru mengenalnya dan menjadikannya sebagai sesuatu yang wajib di ikuti oleh remaja remaja lainnya. di sisi lain, munculnya fenomena galau dapat disebabkan karena para remaja tersebut terlalu mendramatisir masalah masalah yang sedang menerpa mereka, dan kemudian menjadi sesuatu yang menarik untuk di sebarluaskan. Hahahah, konyol memang namun ya itulah fakta yang terjadi. Fase remaja memang menjadi fase yang ya bisa di bilang menyenagkan. Namun ketika fase tersebut tidak kita manfaatkan secara baik dan benar, tentunya akan menjadi hal yang sia sia bagi kita. fase remaja adalah fase di mana kita memiliki ambisi yang sangat tinggi, dan alangkah lebih baik jika kita memanfaatkannya untuk hal hal positif seperti mendalami hobi dan bukan malah melakukan hal hal negative seperti mengeluh dan mendramatisir permasalahan yang kita alami. 

Bicara soal galau, saya menjadi ingat sebuah lagu yang sering saya dengarkan ketika sedang mengerjakan tugas atau sedang santai. Galau, itulah lagu dari sebuha band rock jogya, Captain Jack. Memang belum lama aku berkenalan dengan lagu lagu mereka, namun rasanya lagu lagu mereka sangat realistis dan merupakan cerminan dari hidup yang aku alami. Di album terakhir mereka, terselip sebuah judul “galau” yang menrutu saya sangat menarik untuk di kupas. Lagu berdurasi 3 menit 33 detik itu terasa kental dengan kritikan pedas bagi mereka yang terlalu mendramatisir permasalahan yang sedang dialami. Berikut adalah lirik dari lagu tersebut


galau kah yg kau rasakan hari ini, 
sprti galau yg kau critakan kmrn………………..
hnya galau yg kau ributkan, 
sperti tak ada harapan………………………………….
kalah sebelum kau coba bertanding, 
tdk kah kau bosan hdup sprti ini…………………………..

galau saat kau merasa sendiri, 
lebih galau saat kau di tinggalkan……………………………
terlalu lama tentukan plihan,
 pnyesalan yg brkpnjangan…………………………………….
tumbuh mnjd pecundang yg lmah,
tdk kah kau bosan hdup sprti ini…………………………..

trlalu bnyk bcara soal mati, 
trlalu bnyak kau menggunakan rasa…………………………………
hingga hanya galau yg berkuasa…………………………………………..
smkin bodoh n lemah hari kehari, 
jdi pcundang tnp kau sadri……………………
aku sudah bosan mendengarkan kata, 
galau..galau..galau…………………………

yg lmah akn kalah yg lmah akn myrah, 
yg lmah akn sll di korbankan…………………………
yg kuat akn menang yg kuat tk mnyerah, 
yg kuat tk kn pnah galau..galau..galau………………
terlalu terkubur dalam soal hati, 
hingga otakmu kau biarkan mati……………………………
tak bisa terima semua yg terjadi, 
hingga hanya galau yg bisa……………………………

semakin bodoh dan lemah dari kehari,
 jadi pecundang  tanpa kau sadari………………………
Aku sudah bosan  mendengarkan kata 
galau, galau galau………………………

Ingin tertawa rasanya ketika mendenar lagu ini. bagaimana tidak, lagu ini sangat frontal sekali mengkritik mereka mereka yang sehari harinya hanya meratapi nasib tanpa bergerak sedikitpun. Memang hidup tidaklah mudah, penuh masalah, cobaan, tantangan, dan tentunya berbagai kejutan yang terus menerus mewarnai hidup kita sebagai manusia. namun di lagu ini, kita diajarkan untuk paham dan tahu bahwa meratapi nasib bukanlah solusi yang baik dalam menyikapi suatu masalah. 

Bangkit, bangkit, dan bangkit mungkin adalah cara yang terbaik bagi kita untuk menghancurkan masalah itu sendiri. Ingat, jangan jadikan masalah sebagai penguasa diri kita, tapi kitalah yang menguasai masalah itu. di awal bait lagu ini mengatakan 

“galau kah yg kau rasakan hari ini, sprti galau yg kau critakan kmrn………………..
hnya galau yg kau ributkan, sperti tak ada harapan………………………………….
kalah sebelum kau coba bertanding, tdk kah kau bosan hdup sprti ini”

ini sebenarnya menjadi penanda bahwa kita sebenarnya sudah bosan dan muak kepada hal hal yang terlalu di dramatisir atau di anggap sebagai sesuatu yang sangat berlebihan. Apalagi jika hal hal semcam ini menjadi suatu trend aneh di tengah tengah masyarakat yang mentalnya sudah lama drop dan down akibat terlalu lama di jajah. 

Ya…mungkin lagu ini tidak hanya diperutukkan bagi mereka yang mengaku remaja labil, akan tetapi bisa juga dirutukkan bagi orang orang yang terlalu cepat berputus asa dan mengambil jalan pintas sebagai solusi menyelesaikan masalah mereka. Menjalani hidup tentunya harus paham akan masalah dan konsekuensi apa saja yang akan kita terima dalam memilih alternatif jalan hidup. 

Namun tak jaran kebanyakan manusia tidak mau paham dan hanya memilih untuk ikut arus. Itulah mengapa sat ini banyak sekali orang orang yang frustasi akan hidupnya, karena tidak matang matang mengambil pilihan hidup mereka. Mereka hanya tahu ikut ini ikut itu, tanpa sadar bahwa ada1000 macam pilihan dalam menjalani hidup yang keras ini. 

Di bait kedua, kurang lebih bercerita tentang seseorang yang galau di tinggalkan oleh pacaranya, atau bisa juga bercerita tentang orang orang yang mulai di tinggalkan karena mereka di nilai tidak lagi dapat mengikuti arus hidup orang lain. Ya, seperti yang kita tahu, kata kata tersebut sangat erat dengan kondisi remaja negeri ini. 

ketika globalisasi dan kecanggihan teknologi meruntuhkan segala macam persepsi mengenai arti dari pertemanan, persahabatan. Pertemanan dan persahabatan kini hanya berkutat pada nilai nilai materialisme, kapitalisme tanpa memandang kualitas dari hubungan tersebut. banyak contoh yang dapat kita lihat. Remaja remaja sekarang lebih suka membuat gap atau gank daripada menjadi seseorang yang netral. 

Mereka mengatas namakan persahabatan, pertemanan, namun yang terjadi adalah saling mangsa memangsa. Yang menjadi persoalan lagi adalah, ketika sebagian orang takut untuk menjadi seseorang yang berbeda dengan alasan solidaritas. Hahaha….bullshit. ya, memang tak heran kapitalisme di negeri ini seakan akan menjadi ‘Tuhan Baru’ yang memiliki banyak pengikut setia. Oleh karena itu, tak heran semua aspek termasuk pesahabatan dan solidaritas dapat dengan mudah tergerus oleh kapitalisme tersebut. 

“tumbuh menjadi pecundang yang lemah, tidakah kau bosan hidup seperti ini”……….

Itulah yang mungkin menjadi factor penyebab mengapa bangsa ini terus menerus terpuruk di mata kita maupun internasional. Banyak orang orang, yang masih takut menjadi seorang yang benar benar individu. Malah sebaliknya, mereka terus tumbuh menjadi penakut dan pecundang yang bersembuyi di balik gank mereka. Terkadang, manusia tidak sadar bahwa menunjukkan kelemahan mereka adalah cara terbodoh yang pernah ada. Jika seperti itu, bagaimana mereka akan bangkit menentang segala macam penindasan yang ada di mata mereka, sedangkan mereka takut untuk menjadi seorang pahlawan bagi diri mereka sendiri.

“………terlalu banyak bcara soal mati, terlalu banyak kau menggunakan rasa
hingga hanya galau yg berkuasa
smkin bodoh dan lemah hari kehari, jadi pecundang tanpa kau sadari
aku sudah bosan mendengarkan kata, galau..galau..galau………………”

Dalam diri manusia, ada dua hal yag terus menerus berkaitan, yaitu hati dan pikiran atau logika. Nah yang menjadi masalah adalah ketika manusia tidak lagi dapat menyeimbangkan fungsi antara kedua hal tersebut. ya akibatnya seperti itu, kita menjadi lebih banyak murung, sedih, menyediri, frustasi, stress dan bahkan mati ketika masalah yang kita alami menjadi penguasa penuh atas pikiran dan hati kita. padahal Allah SWT memberikan ujian kepada kita sesuai dengan kemapuan kita untuk menyelesaikannya. 

Artinya, bahwa semua masalah yang menmpa diri kita baik cepat atau lambat pasti akan menemui titik terang. Jika kita semakin kuat, dan tabah maka masalah tersebut berangsur angsur akan pergi meninggalkan diri kita, sebaliknya jika kita terus menerus meratapinya maka masalah tersebut akan semakin membekan dan bersarang dalam hati dan pikiran kita. oleh sebab itu, fungsi menyeimbangkan antara hati dan pikiran adalah agar kita dapat melihat sesuatu secara sadar dan penuh pertimbangan, bukan menonjolkan aspek humanism kita yang berlebihan dan berujung pada dramatisasi masalah. Jika sudah begitu apa lagi yang dapat kita perbuat selain galau dan menggalau. 

Di bait selanjutnya menjelaskan kepada kita, bahwa galau membuat diri kita semakin lama semakin lemah dan menjadi sasaran atas masalah masalah yang datang selanjutnya, yang tentunya lebih besar dari sebelumnya. Sebaliknya, jika kita melawan rasa itu, dan menjadikannya sebuah motivasi, maka kita akan menjadi kuat dan semakin kuat sebagai individu dalam hidup yang keras ini. 

Ingat galau, mengeluh, meratapi, dan mendramatisir masalah sampai kapanpun tidak akan menyelesaikan masalah, ketika otak anda hanya menjadi pajangan dan hiasan tak berguna!!!

0 komentar:

Posting Komentar