Blogger templates

Pages

Labels

Rabu, 16 April 2014

Lirik Lagu Burgerkill Album Berkarat





TERLILIT ASA

Terjepit diam terpaku rapuh tanpa terasa
Aku terjebak dalam ringkihnya tubuhku ini
Aku tersudut di kehampaan ruang dan waktu

Worthless.. Scumbag.. Worthless

Aku terlilit tak bisa lagi kugapai angan
Rasa sesal yang tak terhingga

Semakin sesat semakin tak terkendali
Semakin diri ini kehilangan arti

Muak lelah ku gusar terhempas
Hitam .. kelam
Derita ini akan terus kukecap dalam kesendirianku



PENJARA BATIN

Sulit tuk ungkapkan beban pikiran
Mati terbelenggu angan-angan
Terkunci erat tanpa bisa berontak
Aku terlahir cacat di jiwa

Umpat diri ini setan iblis neraka
Mencakar muka luapkan emosi
Kesepian ini adalah penderitaan
Butakan hati nurani

Mendung kelabu gores pilu
Hancur luluh tak berbentuk

Penjara batin.. Umpat diri
Penjara batin.. Umpat hati

Putus asa tiada tara
Siksa batin gores jiwa
Nyalang hitam gurat sesal
Gelap malam hilangkan akal



BERKARAT

Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, ku kencani malaikat maut
Terasing dalam kumpulanku
Terhanyut dalam khayalanku

Tuhan .. Aku .. Ingin .. Mati !

Akankah datang sepasang tangan
Merangkulku terbang untuk pulang
Akankah datang seorang teman
Menuntunku menuju cahaya

Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, kan kutunggu datangnya maut

Lelah tubuhku, Sesak ragaku ini

Lelah tubuh ini , Sesak raga ini

Lelahnya sisi kecil hati
Ikuti alur hidupku mencoba melawan dosa yang terlahir
Luaskan ruang bernafas



Terlaknat.. tuhan aku ingin mati
Diriku ini hitam berkarat



LUKA

Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kulilit jiwaku dengan ratapan
Ribuan luka di jiwaku tak akan pernah terobati

Lihat diri ini mati !
Hidupku deritaku
Masa lalu kelam masa depan suram

Serpihan derita lukai jiwaku
Serpihan derita lukai ragaku
Persetan cacat mental persetan moral bejat

Luka ragaku tak seperih luka jiwaku
Kemelaratan patok diriku
Benamkan semua khayalanku

Luka ragaku tak sedalam luka jiwaku
Batasi diri lilitkan diriku
Benamkan semua impianku






TINGGALKAN AKU TERDIAM

Kau campakkan aku terbuang
Tanpa penggalan kata tercipta

Kau pergi.. Setan!
Hilang.. Lenyap!
Pergi.. Jauh!

Lingkaran sesak rasa
Terhimpit rasa kecewa
Berpaling sisakan harap
Terlepas aku terjatuh

Kau tinggalkan aku terdiam
Sudah cukup derita terasa
Biar kupendam segala benci dan dendam



RESAH DERA JIWA

Wajah lusuh pendam derita
Kuteriak lepaskan amarah yang terbendung
Ku tak kuasa menahan siksaan yang menghimpit

Resah dera jiwa, pijak rapuh jiwaku
Bunuh diri akhiri hidup persetan siksa dan dosa

Dan terpikir olehku tuk akhiri hidup ini
Serahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa

Resah dera jiwa, Pijak rapuh asa
Resah dera jiwa, Dalam kebisuanku ini

Dan sang murka pijak rapuh asa
Dan sang murka serang seluruh raga



HILANG

Semu arah hiasi langkahku
Tiada lelah habiskan sang waktu
Sinar untuk terangi rautku
Cairkan darahku yang lama membeku

Bisu terus pandangi
Coba tuk membaca maksud hati
Diam aku nikmati
Rapuh dan ringkih untuk berdiri
Kuhampiri sebuah mimpi
Perih luka terus dekati

Hilang … Lepas kendali

Berharap tersisa sebuah ruang tempat di mana tenangkan jiwa
Berharap tersisa sebuah bintang tempat berdoa tanpa suara

Peluk aku Sang Cipta
Sambut aku Sang Cipta
Beri aku teman .. Beri aku angan





SEJUK SEBUAH DOSA

Dosa, injak hati dan jiwaku
Dosa, tusuk benak dan akalku

Aku hitam terlahir, nafsu belaka
Aku enggan berpikir, penuh kuasa
Aku hina terlahir, menantang dosa
Aku adalah amatir, tatap derita

Sejuk sebuah dosa
Belai nafsu asa
Sejuk ribuan dosa

Dosa, lilit diri dengan murka
Dosa, himpit angan dan logika

Aku panas sang api, baker dahaga
Aku cahaya pelangi, hampa pahala
Aku lelah arungi, kaum neraka
Aku terus lukai, iman dan dosa

Tak bisa menahan hasrat
Tak bisa ludahi dosa








GELAP TANPA AKHIR

Rendah .. terus terjatuh
Kotor penuh noda sesatkan akal

Kau tatap aku .. telanjangi ragaku
Seakan aku butakan mata

Langit kelam.. gelap tak berujung
Jejak langkah ringkih kau jalani

Cemas kau rasakan dalam keterasinganmu

Langit kelam gelap tak berujung
Cacat mental.. penat kau hadapi

Terus terawang tembus ruang kelam

Konflik hidup yang tak pernah usai
Selalu tak terselesaikan
Iblis apa yang merasuki jiwamu
Hingga kau harus merangkak menggapai cahaya..










TIGA TITIK HITAM


Ketika semua bayang menjauh dari tubuh
Dan ketika semua angan enggan menyapa
Terbaring aku, terjebak aku
Di keheningan dalam ketiadaan

Kucoba cahayai ruang jiwa ini
Terus berharap dan terangi
Kucoba sembunyikan suara hati
Terus menampik dan berlari

Kutenggelam dalam kelam
Dan menjauh tanpa bayang
Kucoba menelan luka yang tak kunjung usai

Teriakan namamu
Dikesunyian hatiku
Meraba, merangkul suryamu
Dikehangatan jiwamu

Saat kebenaran tak lagi bermakna
Aku tersandar dan terdiam
Kemana akan kubawa diriku pergi
Semakin jauh, semakin rapuh

Lepaskan diri, jatuh membusuk
Biarkan aku, hilang .. Muak !

Terluka .. Aku .. Mencari

1 komentar: