Blogger templates

Pages

Labels

Minggu, 13 April 2014

ROBERT EZRA PARK



Park dilahirkan di Harveyville, Pennsylvania, pada 4 Pebruari 1864 (Matthews, 1977). Sebagai mahasiswa di Unviersitas Michigan, dia berkenalan dengan sejumlah pemikir besar, seperti John Dewey. Meski tertarik dengan dunia ide-ide, Park merasa perlu untuk bekerja di dunia nyata. Seperti dikatakan Park, “Saya memutuskan untuk terjun ke pengalaman, mengumpulkan ke dalam jiwa saya
… semua kegembiraan dan kesedihan dunia.” (1927/1973:253).

Setelah lulus, dia mulai berkarir sebagai wartawan, yang memberinya kesempatan berkenalan dengan dunia nyata. Dia suka menjelajah (hunting down gambling houses and opium dens) (Park, 1927/1973:254). Dia menulis tentang kehidupan kota dengan mendetail. Dia terjun ke lapangan, mengamati dan menganalisa, dan kemudian menulis pengamatannya itu. Pada dasarnya dia sudah melakukan semacam riset (pelaporan ilmiah) yang menjadi salah satu ciri utama aliran sosiologi Chicago yaitu etnologi urban dengan menggunakan teknik pengamatan terlibat (Lindner, 1996).

            Robert Park mengikuti karir yang biasa ditempuh para sosiolog-kuliah, sarjana, profesor. Dia memiliki berbagai macam


karir sebelum menjadi sosiolog. Meski dia agak terlambat, Park sangat berpengaruh terhadap sosiologi pada umumnya dan teori pada khususnya. Keragaman pengalaman Park memberinya orientasi hidup yng tak biasa, dan pandangannya membantu membentuk aliran Chicago, interaksionisme simbolik dan pada puncaknya, sebagian besar bidang sosiologi.

            Meskipun deskripsi akurat tentang kehidupan sosial tetap merupakan minatnya, Park semakin kecewa dengan kerja di koran karena tidak memenuhi kebutuhan intelektualnya. Lebih jauh, pekerjaan itu tampaknya tidak memberikan kontribusi untuk mengembangkan dunia, dan Park sangat tertarik dengan reformasi sosial. Pada 1898, pada usia 34 tahun, Park meninggalkan pekerjaan di surat kabar dan mendaftar di Jurusan Filsafat di Harvard. Dia tetap disana selama setahun tetapi kemudian memutuskan untuk pindah ke Jerman, yang pada saat itu adalah jantung kehidupan intelektual dunia. 

Di Berlin dia bertemu dengan Georg Simmel, yang karyanya sangat berpengaruh terhadap sosiologi Park. Sesungguhnya kuliah-kuliah Simmel adalah satu-satunya pelatihan formal sosiologi yang diterima Park. Seperti dikatakan Park, “Saya mendapatkan hampir semua pengetahuan saya tentang masyarakat dan sifat manusia dari observasi” (1927/1973:257). Pada 1904 Park menyelesaikan disertasi doktornya di Universitas Heidelberg. Dia kecewa dengan disertasinya sendiri. “Saya hanya memperlihatkan buku kecil, dan saya malu terhadapnya” (Matthews, 1977:57). Dia menolak tawaran mengajar musim panas di Universitas Chichago dan menjauhi akademik.

Kebutuhannya untuk memberi kontribusi pada kehidupan sosial yang lebih baik membuatnya menjadi sekretaris dan kepala publisitas untuk Congo Reform Brutalitas dan eksploitasi yang terjadi di Congo. Selama periode ini dia bertemu dengan Booker T. Washington, dan dia tertarik pada upaya memperbaiki nasib kulit hitam Amerika. Dia menjadi sekretaris Washington dan memainkan peran kunci dalam aktivitas di Institut Tuskegee. Pada 1912 dia bertemu dengan W.I. Thomas, sosiologi Chicago, yang sedang mengajar di Tuskegee. 

Thomas mengundangnya untuk memberi kuliah tentang “Negro di Amerika” untuk sekelompok kecil mahasiswa di Chicago, dan Park memenuhinya pada 1914. Kuliah itu sukses, dan dia memberikannya lai tahun berikutnya dengan mahasiswa lebih banyak. Pada saat ini dia bergabung dengan American Sociologyal Society, dan hanya satu dekade kemudian, dia menjadi presidennya. Park pelan-pelan membuka jalan ke Chicago, meski dia tak menjadi profesor sampai sembilan tahun. Kira-kira dua dekade dia berafiliasi dengan Universitas Chicago, dan memainkan peran penting dalam pembentukan orientasi intelektual di jurusan Sosiologi.

 (Teori Sosiologi, George Ritzer, 2012. Hal. 342-344)
            Park merupakan salah satu tokoh penting di Chicago. Pentingnya Park di dalam perkembangan sosiologi terletak pada beberapa wilayah. Pertama, dia menjadi tokoh dominan di jurusan sosiologi Chicago, yang pada gilirannya, mendominasi sosiologi hingga 1930-an. Kedua, Park studi di Eropa dan berperan penting dalam membuat para pemikir Eropa daratan diperhatikan oleh para sosiolog Chicago. Park mengikuti kursus-kursus yang dilaksanakan Simmel, dan ide-ide Simmel, khususnya fokusnya pada tindakan dan interaksi, sangat penting di dalam perkembangan orientasi teoritis aliran Chicago (Rock, 1979: 36-48). 

Ketiga, sebelum menjadi seorang sosiolog, Park tadinya adalah seorang wartawan, dan pengalaman itu memberinya suatu pengertian penting atas masalah-masalah perkotaan dan perlunya pergi ke lapangan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan pribadi. Dari sini muncullah perhatian substantif aliran Chicago pada ekologi urban. Keempat, Park memainkan suatu peran kunci dalam membimbing par mahasiswa yang sudah lulus dan membantu mengembangkan “program kumulatif riset tingkat sarjana”. Akhirnya, pada 1921, Park dan Ernest W. Burgess menerbitkan buku kuliah sosiologi pertama yang benabenar penting, Introduction to the Science of Sociology. Buku itu merupakan buku yang sangat berpengaruh selama bertahun-tahun dan khususnya patut diperhatikan karena komitmennya pada ilmu, riset, dan studi sederetan luas fenomenal sosial.

            Bermula pada akhir 1920-an dan awal 1930-an, Park mulai menghabiskan waktu yang lenoih sedikit di Chicago. Perhatiannya seumur hidup adalah pada hubungan-hubungan ras (dia telah menjadi sekeretaris Booker T. Washington sebelum menjadi sosiolog) yang membuatnya mengambil posisi di Universitas Fisk (universitas kulit hitam) pada 1934. Meskipun kemunduran jurusan sosiologi Chicago tidak disebabkan hanya karena atau terutama oleh kepergian Park, status fakultas itu merosot pada 1930-an. Akan tetapi, sebelum kita dapat membahas kemunduran sosiologi Chicago dan munculnya fakultas-fakultas dan teori-teori lain, kita perlu kembali ke hari-hari awal aliran itu dan dua tokoh yang mempunyai karya dengan signifikansi teoritis yang paling langgeng ― Charles Horton Cooley.

Robert Ezra Park mengemukakan beberapa konsep yang dianggap sebagai fokus perhatian dalam sosiologi, antara lain perilaku kolektif, kontrol sosial, proses sosial, perubahan sosial, tatanan biotik dan tatanan sosial, serta jarak sosial.

Menurut Park, sosiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari perilaku kolektif, sehingga masyarakat dilihat sebagai produk dari interaksi yang terjadi antarsetiap individu yang dikontrol oleh seperangkat tradisi dan norma yang muncul dalam proses interaksi tersebut. Kontrol sosial mengacu pada berbagai cara di mana perilaku kolektif itu diatur, disalurkan dan ditahan. Park membedakan empat proses sosial yang utama yaitu kompetisi, konflik, penyesuaian diri/accomodation dan asimilasi.

Park meyakini bahwa perubahan sosial melewati tiga tahap, yang dimulai dari ketidakpuasan, kerusuhan yang mengarah pada adanya gerakan sosial, dan kemudian berakhir pada penyesuaian baru dengan aturan yang telah diperbaharui.

Beranjak dari pemikiran Darwin tentang tatanan biotik, Park memunculkan konsep tentang komunitas. Dalam setiap kehidupan di komunitas dominasi umumnya merupakan hasil dari perjuangan di antara spesies yang berbeda untuk sesuatu yang langka. Sedangkan suksesi merupakan beragam tahapan, tahap perubahan yang teratur di mana komunitas biotik melewatinya dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Dalam tatanan sosial, yang berbeda dengan tatanan ekologi, manusia berpartisipasi sebagai individu yang memiliki kesadaran diri dalam berkomunikasi dengan yang lainnya dan kemudian terlibat dalam tindakan kolektif. Tatanan sosial memperhalus dampak dari kompetisi untuk bertahan melalui kontrol sosial dan keterlibatan dalam menjalankan tugas di masyarakat.

Sedangkan jarak sosial, mengacu pada konsep adanya tingkat kedekatan yang muncul antarkelompok dan individu. Semakin jauh jarak sosial antarindividu dan kelompok, maka semakin sedikit kemungkinan bagi mereka untuk dapat saling mempengaruhi satu sama lain.













DAFTAR PUSTAKA

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

0 komentar:

Posting Komentar