Blogger templates

Pages

Labels

Minggu, 13 April 2014

Richard Emerson



Biografis Richard Emerson

Emerson lahir di Salt Lake City, Utah, tahun 1925. Ia besar dekat kawasan pegunungan, tak pernah berkeliaran terlalu jauh dari sungai, puncak gunung, dan gletser. Salah satu prestasi pribadinya yang bergengsi adalah keberhasilannya mendaki puncak Mount Everest bersama regunya tahun 1963. Beberapa pengalaman ini terungkap dalam publikasinya “Everest Traverse” dalam edisi Sierra Club Annual Bulletin, Desember 1963 dan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam
Sociometry, tahun 1966. Ia mnerima dana bantuan dari the National Science Foundation untuk mempelajari perilaku kelompok selama pendakian yang menegangkan itu. Proyek ini menghasilkan hadiah Hubart Medal yang diserahkan kepadanya oleh Presiden Kennedy atas nama the National Geographic Society, Juli 1963.

Kecintaannya pada pegunungan dan kehidupan pedesaan di desa-desa pegunungan Pakistan menjadi sumber inspirasi sosiologis terus menerus bagi Emerson selama karirnya. Kajian tentang perilaku antar-perseorangan, perilaku kelompok, kekuasaan, dan pengaruh sosial, serign dirangsang oleh pengalaman pribadinya bergaul akrab dengan anggota regu ekspedisi pendakian di mana intensitas kerja sama dan kompetisi diprburuk oleh tekanan lingkungan fisik.

Setelah perang dunia II dan setelah menyelesaikan wajib militer di Angkatan Darat di Eropa Barat, ia menyelesaikan program sarjana muda di Universitas Utah tahun 1950 dan kemudian mendapat gelar MA (1952) dan Ph.D. (1956) dri Universitas Minnesota. Bidang kajian utamanya Sosiologi dan Minornya Psikologi. Disertai Ph.D.-nya berjudul “The Determinants of Influence in Face to Face Group”.

Ia masih sibuk mengerjakan karyanya ketika tak terduga meninggal pada 1982. Karyanya mengenai hubungan kekuasaan-keergantungan (1962) hingga kini masih menjadi sitiran klasik dan besar pengaruhnya terhadap karya tentan kekuasaan dalam sosiologi Amerika masa kini. Ada dua artikel yang sangat berpengaruh, keduanya termuat dalam bukunya tentang teori pertukaran sosial yang ditulis pada tahn 1967 dan kemudian diterbitkan tahun 1972. Karya ini diselesaikan di Universitas Washington di mana ia bergabung tahun 1965. 

Pengaruh Emerson terhadap teori sosiologi mengkristal ketika ia berada di Universitas Washington di mana ia bekerja sama dengan Karen Cook selama 10 tahun (1972-1982) dalam mengembangkan teori pertukaran sosial secara empiris. Program riset mereka didanai oleh the National Science Foundation.

Emerson dikenang oleh bekas teman dan muridnya sebagai “pemikir”. Aspek kepribadiannya ini tertangkap dengan jitu dalam sebuah artikel yang ia tulis tahun 1960 dalam buku Bowen the New Proffesor: “Apakah ada nilai dari studi akademis tentang sebuah topik (yakni studi “nonpraktik, terpisah dari kehidupan)?. Orang pun mengajukan pertanyaan ini  juga. Pertanyaan seperti itu sukar dijawab karena orang yang bertanya itu tak pernah mendaki gunung dan tak berminat terhadap topik itu. Aku katakan, “meraka jauh terpisah dari kehidupan”.

Karya Richart Emerson dan Muridnya

Tahun 1962 Emerson menerbitkan naskah yang penting tentang hubungan antara kekuasaan dan ketergantungan. Namun, dua esai yang ditulis tahun 1972 menandai awal tahap baru perkembangan teori pertukaran sosial. Molm dan Cook melihat ada tiga faktor mendasar yang mendorong perkembangan teori pertukaran sosial baru ini.

Pertama, Emerson telah tertarik pada teori pertukaran ketika menyusun naskah tentang hubungan kekuasaan dan ketergantungan. Teori pertukaran dijadikannya sebagai acuan. Menurutnya, kekuasaan adalah pusat perhatian teori pertukaran.

Kedua, ia merasa dapat menggunakan behaviorime sebagai basis teori pertukaran, namun dengan menghindarkan masalah yang telah menimpa Homans. Emerson merasa dapat menggunakan behaviorisme tanpa menganggap aktor itu rasional. Emerson pun yakin ia dapat menghindarkan masalah tautologi yang menjerat Homans:

Homans meramalkan perilaku pertukaran individual dari penguatan yang diberikan oleh aktor lain, tetapi tanggapan dan penguatan tak mempunyai makna yang bebas menurut psikologi. Menurut definisi, penguat adalah rangsangan yang mengakibatkan meningkatnya atau dipertahankannya tanggapan berulang kali. (Molm dan Cook, 1995:214)

Emerson pun merasa dapat menghindari tuduhan sebagai penganut reduksionisme (yang dituduhkan kepada Homans) karena mampu mengembangkan perspektif pertukaran yang sanggup menjelaskan fenomena tingkat makro. 

Ketiga, tak seperti Blau yang terpaksa percaya pada penjelasan berdasarkan fenomena normatif, Emerson ingin menjelaskan struktur dan perubahan sosial dengan menggunakan hubungan sosial dan jaringan sosial sebagai blok bangunan yang merentang tingkatan analisis yang berbeda. 

Dalam dua esai yang diterbitkan tahun1972, Emerson membangun landasan teori pertukarannya yang utuh. Ia beralih ke tingkat makro, hubungan pertukaran, dan struktur jaringan. Kemudian ia membuat hubungan makro yang lebih tegas. Seperti dikemukakan Karen Cook (murid terpenting Emerson), struktur jaringan pertukaran itulah yang menempati posisi sentral dalam hubungan makro-mikro. 

Baik Emerson maupun Cook menerima dan memulai dengan premis-premis teori pertukaran tingkat mikro yang mendasar. Emerson misalnya, mengatakan “teori pertukaran memusatkan perhatian utamanya pada keuntungan yang didapat orang dan kontribusi yang disumbangkannya dalam proses interaksi sosial” (1981:31). Lebih khusus lagi, Emerson menerima prinsip behavioristis sebagai pangkal tolak analisisnya. Emerson (1981:33) menguraikan tiga inti asumsi teori pertukaran:

1.      Orang yang merasa persaingan bermanfaat baginya cenderung bertindak “secara rasional” begitu persaingan itu terjadi.
2.      Karena orang akhirnya merasa jemu dengan persaingan maka manfaat persaingan itu akan makin berkurang.
3.      Manfaat yang didapat orang melalui proses sosial tergantung pada manfaat yang mampu mereka berikan dalam pertukaran, memberikan teori pertukaran, “pemusatan perhatiannya pada aliran manfaat melalui interaksi sosial”.

Ketiga asumsi ini berkaitan erat, tetapi Emerson mulai menunjukan ciri behavioristis orientasi teori pertukaran menurut arah yang berbeda di bagian akhir esai pertamanya dengan mengatakan “Tujuan kita di bab ini adalah menggabungkan prinsip operan ke dalam kerangka yang dapat menangani situasi yang lebih kompleks ketimbang yang dihadapi psikolog operan.” (1972a:48)

Tema ini membuka esai kedua 1972: “Tujuan esai ini adalah mulai membangun teori pertukaran sosial yang memperlakukan struktur sosial sebagai variabel yang terpengaruh” (Emerson,1972b:58). Dalam esai pertama Emerson memusatkan perhatian pada aktor tunggal yang terlibat dalam hubungan pertukaran dengan lingkungannya, contoh seorang yang tengah memancing di sebuah danau. Sedangkan dalam esai kedua ia kembali ke hubungan pertukaran sosial dan ke jaringan pertukaran.

Dalam teori pertukaran tingkat makro Emerson, para aktornya dapat berupa individu maupun kolektivitas. Ia memusatkan perhatian pada hubungan pertukaran antaraktor. Sebuah jaringan pertukaran mempunyai komponen sebagai berikut (Cook, et al., 1983:277):

a.       Adanya sekumpulan aktor individu atau aktor kolektif.
b.      Sumber yang bernilai terdistribusikan di kalangan aktor.
c.       Ada sekumpulan peluang pertukaran di antara semua aktor dalam jaringan itu.
d.      Hubungan pertukaran atau peluang pertukaran ada di antara aktor.
e.       Hubungan pertukaran saling berkaitan dalam sebuah struktur jaringan tunggal.

Singkatnya, ‘jaringan pertukaran’ adalah sebuah struktur sosial khusus yang dibentuk oleh dua aktor atau lebih yang menghubungkan hubungan pertukaran di antara aktor (Cook, et al., 1983:277)
Ketergantungan Kekuasaan

Emerson mendefinisikan kekuasaan sebagai “tingkat biaya potensial yang menyebabkan seorang aktor dapat memaksa aktor lain, sedangkan ketergantungan melbatkan “tingkat biaya potensial yang diterima seorang aktor dalam suatu relasi” (1972b:64). Definisi ini mengarah ke teori kekuasaan-ketergantungan Emerson yang dirangkum Cook dan kawannya sebagai berikut: “kekuasaan seseorang atas orang lain dalam hubungan pertukaran adalah kebalikan fungsi ketergantungannya terhadaporang lain”(1988:837).

Molm mengatakan “saling ketergantugan aktor satu sama lain adalah faktor struktural yang menentukan interaksi mereka dan kekuasaan mereka satu sama lain”(1988:109). Kekuasaan adalah potensi yang senantiasa ada dalam struktur hubungan antara A dan B. Kekuasaan pun dapat digunakan untuk mendapatkan hadiah dari hubungan antara dua pihak. Bahkan dalam hubungan yang seimbang pun kekuasaan itu ada, meski tak seimbang.

Teori Pertukaran yang Lebih Integratif
Ada dua pemikiran tentang pertukaran. Pertama, di tingkat mikro yang memusatkan perhatian pada perilaku sosial sebagai pertukaran. Kedua, di tingkat makro, yang memandang struktur sosial sebagai pertukaran.
Sumber :
George Ritzer and Douglas J. Goodman, 2003. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media.

0 komentar:

Posting Komentar