Biografis Richard
Emerson
Emerson lahir di
Salt Lake City, Utah, tahun 1925. Ia besar dekat kawasan pegunungan, tak pernah
berkeliaran terlalu jauh dari sungai, puncak gunung, dan gletser. Salah satu
prestasi pribadinya yang bergengsi adalah keberhasilannya mendaki puncak Mount
Everest bersama regunya tahun 1963. Beberapa pengalaman ini terungkap dalam
publikasinya “Everest Traverse” dalam edisi Sierra
Club Annual Bulletin, Desember 1963 dan dalam sebuah artikel yang
diterbitkan dalam
Sociometry, tahun
1966. Ia mnerima dana bantuan dari the National Science Foundation untuk
mempelajari perilaku kelompok selama pendakian yang menegangkan itu. Proyek ini
menghasilkan hadiah Hubart Medal yang diserahkan kepadanya oleh Presiden
Kennedy atas nama the National Geographic Society, Juli 1963.
Kecintaannya pada
pegunungan dan kehidupan pedesaan di desa-desa pegunungan Pakistan menjadi
sumber inspirasi sosiologis terus menerus bagi Emerson selama karirnya. Kajian
tentang perilaku antar-perseorangan, perilaku kelompok, kekuasaan, dan pengaruh
sosial, serign dirangsang oleh pengalaman pribadinya bergaul akrab dengan
anggota regu ekspedisi pendakian di mana intensitas kerja sama dan kompetisi
diprburuk oleh tekanan lingkungan fisik.
Setelah perang
dunia II dan setelah menyelesaikan wajib militer di Angkatan Darat di Eropa
Barat, ia menyelesaikan program sarjana muda di Universitas Utah tahun 1950 dan
kemudian mendapat gelar MA (1952) dan Ph.D. (1956) dri Universitas Minnesota.
Bidang kajian utamanya Sosiologi dan Minornya Psikologi. Disertai Ph.D.-nya
berjudul “The Determinants of Influence in Face to Face Group”.
Ia masih sibuk
mengerjakan karyanya ketika tak terduga meninggal pada 1982. Karyanya mengenai
hubungan kekuasaan-keergantungan (1962) hingga kini masih menjadi sitiran
klasik dan besar pengaruhnya terhadap karya tentan kekuasaan dalam sosiologi
Amerika masa kini. Ada dua artikel yang sangat berpengaruh, keduanya termuat
dalam bukunya tentang teori pertukaran sosial yang ditulis pada tahn 1967 dan
kemudian diterbitkan tahun 1972. Karya ini diselesaikan di Universitas
Washington di mana ia bergabung tahun 1965.
Pengaruh Emerson
terhadap teori sosiologi mengkristal ketika ia berada di Universitas Washington
di mana ia bekerja sama dengan Karen Cook selama 10 tahun (1972-1982) dalam
mengembangkan teori pertukaran sosial secara empiris. Program riset mereka
didanai oleh the National Science Foundation.
Emerson dikenang
oleh bekas teman dan muridnya sebagai “pemikir”. Aspek kepribadiannya ini
tertangkap dengan jitu dalam sebuah artikel yang ia tulis tahun 1960 dalam buku
Bowen the New Proffesor: “Apakah ada
nilai dari studi akademis tentang sebuah topik (yakni studi “nonpraktik,
terpisah dari kehidupan)?. Orang pun mengajukan pertanyaan ini juga. Pertanyaan seperti itu sukar dijawab
karena orang yang bertanya itu tak pernah mendaki gunung dan tak berminat
terhadap topik itu. Aku katakan, “meraka jauh terpisah dari kehidupan”.
Karya Richart
Emerson dan Muridnya
Tahun 1962 Emerson
menerbitkan naskah yang penting tentang hubungan antara kekuasaan dan
ketergantungan. Namun, dua esai yang ditulis tahun 1972 menandai awal tahap
baru perkembangan teori pertukaran sosial. Molm dan Cook melihat ada tiga
faktor mendasar yang mendorong perkembangan teori pertukaran sosial baru ini.
Pertama, Emerson telah tertarik pada teori pertukaran ketika menyusun
naskah tentang hubungan kekuasaan dan ketergantungan. Teori pertukaran
dijadikannya sebagai acuan. Menurutnya, kekuasaan adalah pusat perhatian teori
pertukaran.
Kedua, ia merasa dapat
menggunakan behaviorime sebagai basis teori pertukaran, namun dengan
menghindarkan masalah yang telah menimpa Homans. Emerson merasa dapat
menggunakan behaviorisme tanpa menganggap aktor itu rasional. Emerson pun yakin
ia dapat menghindarkan masalah tautologi yang menjerat Homans:
Homans meramalkan
perilaku pertukaran individual dari penguatan yang diberikan oleh aktor lain,
tetapi tanggapan dan penguatan tak mempunyai makna yang bebas menurut
psikologi. Menurut definisi, penguat adalah rangsangan yang mengakibatkan
meningkatnya atau dipertahankannya tanggapan berulang kali. (Molm dan Cook,
1995:214)
Emerson pun merasa
dapat menghindari tuduhan sebagai penganut reduksionisme (yang dituduhkan
kepada Homans) karena mampu mengembangkan perspektif pertukaran yang sanggup
menjelaskan fenomena tingkat makro.
Ketiga, tak seperti Blau
yang terpaksa percaya pada penjelasan berdasarkan fenomena normatif, Emerson
ingin menjelaskan struktur dan perubahan sosial dengan menggunakan hubungan
sosial dan jaringan sosial sebagai blok bangunan yang merentang tingkatan
analisis yang berbeda.
Dalam dua esai yang
diterbitkan tahun1972, Emerson membangun landasan teori pertukarannya yang utuh. Ia beralih ke tingkat makro, hubungan
pertukaran, dan struktur jaringan. Kemudian ia membuat hubungan makro yang lebih
tegas. Seperti dikemukakan Karen Cook (murid terpenting Emerson), struktur
jaringan pertukaran itulah yang menempati posisi sentral dalam hubungan
makro-mikro.
Baik Emerson maupun
Cook menerima dan memulai dengan premis-premis teori pertukaran tingkat mikro
yang mendasar. Emerson misalnya, mengatakan “teori pertukaran memusatkan
perhatian utamanya pada keuntungan yang didapat orang dan kontribusi yang
disumbangkannya dalam proses interaksi sosial” (1981:31). Lebih khusus lagi,
Emerson menerima prinsip behavioristis sebagai pangkal tolak analisisnya.
Emerson (1981:33) menguraikan tiga inti asumsi teori pertukaran:
1.
Orang yang merasa persaingan
bermanfaat baginya cenderung bertindak “secara rasional” begitu persaingan itu
terjadi.
2.
Karena orang akhirnya merasa jemu
dengan persaingan maka manfaat persaingan itu akan makin berkurang.
3.
Manfaat yang didapat orang
melalui proses sosial tergantung pada manfaat yang mampu mereka berikan dalam
pertukaran, memberikan teori pertukaran, “pemusatan perhatiannya pada aliran
manfaat melalui interaksi sosial”.
Ketiga asumsi ini
berkaitan erat, tetapi Emerson mulai menunjukan ciri behavioristis orientasi
teori pertukaran menurut arah yang berbeda di bagian akhir esai pertamanya
dengan mengatakan “Tujuan kita di bab ini adalah menggabungkan prinsip operan
ke dalam kerangka yang dapat menangani situasi yang lebih kompleks ketimbang
yang dihadapi psikolog operan.” (1972a:48)
Tema ini membuka
esai kedua 1972: “Tujuan esai ini adalah mulai membangun teori pertukaran
sosial yang memperlakukan struktur sosial sebagai variabel yang terpengaruh”
(Emerson,1972b:58). Dalam esai pertama Emerson memusatkan perhatian pada aktor
tunggal yang terlibat dalam hubungan pertukaran dengan lingkungannya, contoh
seorang yang tengah memancing di sebuah danau. Sedangkan dalam esai kedua ia
kembali ke hubungan pertukaran sosial dan ke jaringan pertukaran.
Dalam teori
pertukaran tingkat makro Emerson, para aktornya dapat berupa individu maupun
kolektivitas. Ia memusatkan perhatian pada hubungan pertukaran antaraktor.
Sebuah jaringan pertukaran mempunyai komponen sebagai berikut (Cook, et al., 1983:277):
a.
Adanya sekumpulan aktor individu
atau aktor kolektif.
b.
Sumber yang bernilai
terdistribusikan di kalangan aktor.
c.
Ada sekumpulan peluang pertukaran
di antara semua aktor dalam jaringan itu.
d.
Hubungan pertukaran atau peluang
pertukaran ada di antara aktor.
e.
Hubungan pertukaran saling
berkaitan dalam sebuah struktur jaringan tunggal.
Singkatnya,
‘jaringan pertukaran’ adalah sebuah struktur sosial khusus yang dibentuk oleh
dua aktor atau lebih yang menghubungkan hubungan pertukaran di antara aktor
(Cook, et al., 1983:277)
Ketergantungan
Kekuasaan
Emerson
mendefinisikan kekuasaan sebagai “tingkat biaya potensial yang menyebabkan
seorang aktor dapat memaksa aktor lain, sedangkan ketergantungan melbatkan
“tingkat biaya potensial yang diterima seorang aktor dalam suatu relasi”
(1972b:64). Definisi ini mengarah ke teori kekuasaan-ketergantungan Emerson
yang dirangkum Cook dan kawannya sebagai berikut: “kekuasaan seseorang atas
orang lain dalam hubungan pertukaran adalah kebalikan fungsi ketergantungannya
terhadaporang lain”(1988:837).
Molm mengatakan
“saling ketergantugan aktor satu sama lain adalah faktor struktural yang
menentukan interaksi mereka dan kekuasaan mereka satu sama lain”(1988:109).
Kekuasaan adalah potensi yang senantiasa ada dalam struktur hubungan antara A
dan B. Kekuasaan pun dapat digunakan untuk mendapatkan hadiah dari hubungan
antara dua pihak. Bahkan dalam hubungan yang seimbang pun kekuasaan itu ada,
meski tak seimbang.
Teori Pertukaran
yang Lebih Integratif
Ada dua pemikiran
tentang pertukaran. Pertama, di tingkat mikro yang memusatkan perhatian pada
perilaku sosial sebagai pertukaran. Kedua, di tingkat makro, yang memandang
struktur sosial sebagai pertukaran.
George Ritzer and
Douglas J. Goodman, 2003. Teori Sosiologi
Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media.
0 komentar:
Posting Komentar