Teori simulakara
Baudrilard, berpendapat bahwa pada saat ini sudah
memasuki kehidupan post modern bukan lagi era modernitas yang berdiri. Hal
tersebut di tandai dengan adanya kosep mengenai “masyarakat simulasi”. Proses
simulasi tersebut mengarah pada simulacra. Simulacra dapat diartikan sebagai ruang
dimana mekanisme simulasi berlangsung. Merujuk baudrilard, terdapat tiga
tingkatan dalam proses simulacra (Baudrilard, 1983 : 54 – 56 ). Pertama yaitu
simulacra yang berlangsung semenjak era renaissance hingga awal revolusi
industry. Simulacra pada tahap ini merupakan representasi (penggambaran) dari
relasi alamiah berbagai unsure kehidupan. Kedua, simulacra yang berlangsung
seiring dengan perkembangan era industrialisasi. Pada tingkatan ini telah
terjadi pergeseran mekanisme representasi akibat dampak negative dari
industrilaisasi. Tahap ketiga, simulacra yang lahir sebagai konsekuensi
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
Dalam hal simulasi, manusia mendiami
suatu relaitas , di mana perbedaan antara yang riil (nyata) dan fantasi, antara
asli dan palsu sangatlah tipis. Dunia dunia tersebut dapat diibaratkan seperti
Disneyland, universal studio, cina town, las vegas atau beverlly hills. Lewat
media media informasi, seperti iklan, telivisi, dan film dunia simulasi tampil
sempurna. Dunia simulasi itulah yang kemudian dapat dikatakan tidak lagi peduli
dengan realitas atau kategori kategori nyata, semu, benar, salah, referensi,
representasi, fakta, citra, produksi atau reproduksi melebur menjadi satu dalam
silang sengkarut tanda. Di samping itu, tidak dapat lagi dikenal mana yang asli
dan mana yang palsu. Semua itupadaakhirnya menjadi bagian realitas yang di
jalani dan dihidupi masyarakat barat saat ini. Kesatuan inilah yang kemudian
oleh baudrilard disebut sebagai simulacra, yaitu sebuah dunia yang terbangun
dari bercampurnya antara nilai, fakta, tanda, citra, dank kode.
mas boleh minta referensi bukunya, saya perlu untuk keperluan penelitian. terimakasih :D
BalasHapus