Telah kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia
merupakan salah satu masyarakat multikultural terbesar di dunia, beragam
ettnis, suku, agama, serta bahasa terdapat di negara kepulauan ini. Karena
negara Indonesia memiliki sangat banyak pulau maka tidak heran indonesia
memiliki kebudayaan yang beragam. Pada setiap pulau di Indonesia memiliki aneka
sumber daya alam yang melimpah dan berbeda pada setiap pulaunya. Karena itulah
pulau satu dengan pulau yang lain memiliki kemajuan yang berbeda beda. Hal yang
mendasar dan menjadi penyebab perbedaan itu adalah perbedaanya pola pikir
masyarakat yang berbeda beda, khususnya yang masih memegang teguh adat
istiadatnya. Banyak masyarakat yang ingin maju oleh perkembangan zaman, ada
pula yang ingin tetap bertahan pada kebudayaannya. Akibatnya masyarakatpun
mengalami perkembangan yang tidak merata. Masyarakat yang semula berada di desa
dan bekerja mengolah lahan, kini mulai meninggalkan desa mereka dan kemudian
menjadi buruh pabrik di kota. Akibatnya hal tersebut juga di ikuti oleh
masyarakat masyarakat desa yang lain. Penduduk kotapun semakin meningkat,
akibatnya, banyak para tenaga kerja yang tidak terserap oleh lapangan lapangan
pekerjaan yang berada di kota dan akhirnya tidak sedikit dari mereka yang
akhirnya menjadi pengangguran. Selain itu, factor penyabab yang juga paling
berpengaruh yaitu kondisi perekonomian indonesia yang mulai memburuk mulai pada
tahun 1997, krisis ekonomi itu jugalah yang membuat kondisi ketenaga kerjaan di
indonesia ikut memburuk. Setelah terjadinya krisis moneter pada tahun 1997 dan
1998, perekonomian di indonesia tidak pernah mencapai angka pertumbuhan 7 atau
delapan persen.
Di samping itu kebutuhan akan bekerja setiap tahun
pasti terus meningkat. Setiap
tahun, 2 juta orang di Indonesia mencari pekerjaan. Berarti, setelah krisis
moneter 1998, ada 22 juta pengangguran. Dari angka tersebut, hanya 5,5 juta yang telah mendapat pekerjaan tetap. Sementara
itu, 3,5 juta mencari pekerjaan di luar negeri, sebagian besar
sebagai pembantu rumah tangga, dan 4 juta tetap menganggur. Sisanya,
menunjukkan sudah mendapat pekerjaan dalam statistik, namun sebenarnya tidak
memiliki pekerjaan tetap. Hal ini kemudian disebut dengan istilah work in income sharing atau
pekerjaan berbagi penghasilan. Sebenarnya, di indonesia ini masih banyak sekali lapangan pekerjaan
yang belum banyak dikembangkan dan di tingkatkan. Misalnya saja petani dan
nelayan, akan tetapi, kenyataan berkata lain, tidak semua tanah di indonesia
ini cocok untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Sejauh ini hanya wilayah di
pulau jawalah yang banyak ditanami padi dan tanaman kebutuhan lainnya. tapi itu
dulu, pada saat sekarang banyak lahan lahan yang seharusnya digunakan oleh para
petani sebagai lahan pertanian, berubah fungsi menjadi lahan pemukiman penduduk
sebgai akibat dari pertumbuhan penduduk yang meningkat dari tahun ketahun.
Akibatnya, para petani yang semula memiliki mata pencaharian sebagai petani, kini
berubah profesi menjadi buruh pabrik atau bekerja dengan profesi lain. Belum
lagi, jika mereka bekerja sebagai buruh, mereka harus siap dengan kenyataan
bahwa mereka sewaktu waktu bisa terkena PHK. Lantas bagaimana cara mengurangi
pengannguran di Indonesia, jika setiap tahun angkan pengangguran di negeri ini
semakin meningkat. Pengangguran di indonesia sendiri terjadi bukan karena
sebab. Berikut ini akan di jelaskan beberapa faktor penyebab dari meningkatnya
angka pengangguran di indonesia.
1.
Tingkat
pendidikan yang masih rendah
Kita tahu bahwa pendidikan di Indonesia
ini masih menjadi suatu yang mahal, dan hanya orang orang tertentu saja yang
dapat menikmatinya. Indonesia sendiri memiliki topografi yang bermacam macam,
mulai dari bukit, pegunungan, sungai serta topografi alam lainnya. hal tersebut
tentunya menyebabkan proses pendidikan tidak berjalan dengan baik, akibat
kondisi medan yang tidak mungkin dilalui, akibatnya masyarakat yang berada pada
daerah tersebut menjadi terisolasi dan tidak dapat terhubung dengan dunia luar,
misalnya saja pada masyarakat atau suku suku tradisional yang berada pada
daerah pedalaman Kalimantan dan papua, untuk
mencapai kota terdekat saja mereka harus menempuha jarak beberapa kilometer,
yang perjalanannya ditempuh dengan melewati tebing berbatu ataupun sungai
deras. Merekapun mendapat pendidikan dan pengetahuan hanya sebatas lewat para
relawan yang dating pada mereka. Sekolah sekolahpun sangat minim dijumpai dan
kondisinya sangat tidak layak untuk digunakan. Pada daerah yang maju saja kita
masih menjumpai sekolah sekolah yang tidak layak digunakan, apalagi jika berada
di pedalaman pedalaman pulau di indonesia yang masih sangat minim transportasi
untuk menjangkau wilayah tersebut. Kondisi yang demikian akhirnya menyebabkan pendidikan
sulit untuk menjangkau mereka. Padahal pendidikan sangat penting bagi mereka
sebagai bekal dalam mensejahterakan hidup mereka, karena jika tidak mereka
hanya akan menjadi masyarakat yang tidak memiliki daya saing dan hanya menjadi
pengangguran karena keterbatasan pendidikan.
2.
Jumlah
penduduk yang terus bertambah
Indonesia merupakan negara yang
memiliki kepadatan penduduk terbesar ke tiga di dunia. Jika setiap tahun
penduduk indonesia bertambah, maka yang akan terjadi, indonesia lambat laun
akan terjadi penurunan lahan kosong akibat dialih fungsikan sebagai pemukiman
penduduk. Dengan menurunnya jumlah lahan kosong yang tersedia maka juga
menyebabkan ikut berkurangnya lahan lahan yang digunakan masyarakat sebagai
tempat bekerja, misalnya tanah yang digunakan oleh petani yang beralih fungsi
sebagai pemukiman. Namun, dengan berkurangnya lahan lahan pertanian, akan
berbanding terbalik dengan jumlah penduduk, jika jumlah lahan semakin sedikit,
maka jumlah penduduk akan semakin banyak. Juumlah penduduk yang semakin banyak,
akan berakibat banyak masyarakat yang menjadi pengangguran, akibat banyak lahan
yang beralih fungsi. Petani yang menjadikan lahan pertanian sebagai sumber
rezeki mereka kini berubah menjadi pemukiman penduduk, dan akhirnya merekapun kehilangan mata pencaharian mereka sebagai
petani. Jika mereka beganti profesipun mereka tentu belum mendapatkan yang
lebih baik, daripada ketika mereka menjadi eorang petani. Akibatnya mereka lebih
memilih menganggur dan berharap belas kasihan pemerintah agar mau membantu
mereka.
3.
Bencana
alam dan konflik antar kelompok masyarakat
Indonesia menrupakan daerah yang
terletak antara dua barisan pegunungan berapi, yaitu barisan pegunungan (
sirkum) pasifik dan barisan pegunungan (sirkum ) mediterania. Akibatnya di
indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi yang berpotensi menimbulkan
gempa dan bencana alam lainnya. bencana alampun tidak selalu diakibatkan oleh
alam, manusiapun bisa menjadi penyebabnya, misalnya saja musibah lumpur lapindo
di porong, Sidoarjo jawa timur. Akibat musibah tersebut, ratusan lahan
pertanian dan puluhan industry terendam oleh lumpur, akibatnya merekapun
menjadi kehilangan mata pencaharian mereka. Selain itu mereka tidak dapat
menjalankan aktivitas mereka sehari hari secara normal, karena mereka tidak
lagi memiliki pekerjaan, selain itu mereka juga terancam oleh bahaya lumpur
yang semakin lama semakin luas merendam daerah sidoarjo tersebut.
Selain bencana alam, penganngursn
juga dapat diakibatkan oleh adanya konflik antar kelompok kelompok dalam
masyarakat. Bangsa indonesia dikenal memiliki berbagai etnis dan suku bangsa
yang mendiami seliruh pulau yang ada di indonesia ini. Tak jarang antar etnis
tersebut memiliki pendapat dan pandangan terhadap suatu masalah yang mereka
hadapi. Akibatnya timbul kekacauan yang berujung bentrok. Misalnya saja pada
beberapa tahun lalu, indonesia dikejutkan dengan adanya konflik etnis beragama
di poso. Padahal konflik tersebut disebabkan hanya karena maslah sepele, akan
tetapi akibatnya menjadi sangat fatal. Sarana dan prasarana di masyarakat
menjadi sasaran konflik beragama tersebut. Karena fasilitas fasilitas
pemerintah dirusak, masyarakat akhirnya tidak dapat menjalankan ativitasnya seperti
biasa. Mereka dibayangi oleh ancaman ancaman konflik tersebut, yang menjadikan
mereka enggan melakukan aktifitas tak terkecuali bekerja, karena tempat bekerja
mereka menjadi rusak karena kerusuhan akibat konflik tersebut.
Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan
yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah- masalah sosial lainnya. Besarnya tingkat pengangguran di Indonesia
merupakan masalah ketenagakerjaan yang paling mengkhawatirkan. Pengangguran
tidak hanya menimbulkan masalah ekonomi tetapi juga memberikan dampak luas di
bidang sosial, keamanan dan politik yang pada ujungnya akan menimbulkan
gangguan, stabilitas nasional. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur
harus mengurangi pengeluaran konsumsinya, yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang dari pengangguran adalah menurunnya GNP dan pendapatan
per kapita suatu negara.
Pengangguran tersebut berpotensi
menimbulkan meningkatnya berbagai tindak kriminal dan gejolak sosial, politik dan
kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa.
Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi listrik,
sepatu, jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai
penghasilan. Bisa kita bayangkan berapa ton beras dan kebutuhan lainnya harus
disubsidi setiap harinya. Pemulihan ekonomi yang besar peranannya dalam
penciptaan lapangan kerja akan sangat berkaitan dengan kebijakan di banyak
aspek, seperti fiskal, investasi, pembiayaan dan perbankan, hukum dan keamanan.
Tingginya angka pengangguran di Indonesia mengakibatkan Indonesia menjadi tidak
menarik di mata para investor sebagai tempat investasi. Para investor berpendapat
bahwa tidak menariknya Indonesia sebagai tempat investasi karena diakibatkan
banyak hal, mulai dari infrastruktur yang tidak memadai hingga birokrasi perizinan
yang masih berbelit-belit. Jika negara Indonesia tidak dapat segera mengurangi
kemiskinan akibat pengangguran, gagal dalam memberantas korupsi, tetap malas
melakukan agenda reformasi, dan masalah pengangguran juga tidak dapat
terselesaikan, maka kemiskinan bangsa indonesia mungkin akan menjadi masalah yang abadi dalam negeri ini.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar