Blogger templates

Pages

Labels

Minggu, 13 April 2014

C. H Cooley



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC4U5i6bh9JdBBWd9dosfLC14sp_5T4eQABmuNqQai5kikObytbl2K0T2bj-gIujfcdzlc-2MpTEUpMi4k52mJAWNzcALmUo2E2r1_r2VI159r-bP0KFT3IGvHDTtGurLpmWbwt8Y2P8U/s320/cooleych.gif

            C. H Cooley lahir 17 Agustus 1864, di Michigan, Amerika Serikat, dia adalah anak seorang ahli hukum terkenal yaitu Thomas M. Cooley. Pada mulanya dia belajar teknik mesin elektro, kemudian dia juga belajar ekonomi. Setelah lulus akademis dia bekerja di pemerintahan seperti di departemen komisi pengawas, kemudian juga di kantor sensus. Pada tahun 1892 dia menjadi dosen
ilmu ekonomi, politik, serta sosiologi di universitas Michigan. Pemikiran Cooley banyak dipengaruhi oleh George Herbert Mead dan Sigmund Fruedy.

            Cooley lulus dari University of Michigan pada tahun 1887, dan dilanjutkan dengan pelatihan satu tahun di teknik mesin di sekolah yang sama. Pada 1888, ia kembali untuk gelar Master di bidang ekonomi politik, dengan minor dalam sosiologi. Ia mulai mengajar ekonomi dan sosiologi di Universitas pada musim gugur 1892. Cooley melanjutkan untuk menerima gelar PhD pada tahun 1894. Tesis doktornya adalah Teori Perhubungan di bidang ekonomi. Dia mulai mengajar sosiologi pada tahun akademik 1894-95.


            Pernikahan Cooley pada tahun 1890 untuk Elsie Jones, putri seorang profesor kedokteran di University of Michigan, memungkinkan dia untuk berkonsentrasi penuh pada karya ilmiah dan kehidupan kontemplatif yang berharga di atas semua. Seorang wanita yang sangat dibudidayakan, Mrs Cooley berbeda dari suaminya yang dia keluar, energik, dan karenanya mampu memesan umum kehidupan mereka sedemikian rupa sehingga biasa tidak peduli untuk berat badan sangat berat pada suaminya. Pasangan ini memiliki tiga anak, anak laki-laki dan dua anak perempuan, dan hidup dengan tenang dan cukup ditarik di dekat rumah ke kampus. Anak-anak menjabat Cooley sebagai semacam laboratorium dalam negeri untuk belajar dari asal-usul dan pertumbuhan diri. Oleh karena itu, bahkan ketika ia tidak terlibat dalam pengamatan dari diri sendiri tapi berharap untuk mengamati orang lain, dia tidak perlu meninggalkan lingkaran domestik.          

            Hubungan Cooley dengan aliran Chicago menarik karena dia menghabiskan kariernya di universitas Michigan. Akan tetapi, prespektif teoritis Cooley sejalan dengan teori interaksionisme simbolik yang menjadi produk paling penting aliran Chicago (Jacobs, 2006; Sandstorm dan Kleinman, 2005; Schubert, 2005, 2007)
             Cooley terkenal karena ketidaksenangannya pada perpecahan dalam komunitas sosiologis atas metodologi. Ia lebih suka pendekatan, empiris observasional. Sementara ia menghargai penggunaan statistik, ia lebih suka studi kasus: sering menggunakan anak-anaknya sendiri sebagai subyek pengamatan nya.

            Teori Cooley yang diwujudkan dalam tanggapan terhadap kebutuhan yang tiga kali lipat yang telah dikembangkan dalam kalangan masyarakat. Yang pertama adalah kebutuhan untuk menciptakan sebuah pemahaman masyarakat fenomena yang disorot proses mental subjektif dari individu belum sadar bahwa proses ini subyektif adalah efek dan penyebab proses masyarakat. Kebutuhan kedua meneliti perkembangan konsep dinamika sosial yang digambarkan menyatakan kekacauan sebagai kejadian alam yang dapat memberikan kesempatan untuk "inovasi adaptif." Akhirnya, kebutuhan nyata publics yang mampu mengerahkan beberapa bentuk "informasi kontrol moral" atas masalah saat ini dan arah masa depan.

            Konsep "looking glass self" tidak diragukan lagi yang paling terkenal, dan dikenal dan diterima oleh kebanyakan psikolog dan sosiolog hari. Ini memperluas gagasan William James diri untuk memasukkan kapasitas refleksi terhadap perilaku sendiri. Pandangan orang lain membangun, mengubah dan mempertahankan citra diri kita, dengan demikian, ada interaksi antara bagaimana kita melihat diri kita sendiri dan bagaimana orang lain melihat kita. Menurut Cooley (1902), di Alam Manusia kerja dan Orde Sosial, nya "looking glass self" melibatkan tiga langkah.

            Ide semacam ini tampaknya memiliki tiga unsur utama: imajinasi penampilan kita kepada orang lain, imajinasi penilaiannya dari penampilan itu, dan semacam perasaan diri, seperti kebanggaan atau malu.
Berikut gambaran Cooley tentang looking-glass self:
“Each to each a looking-glass
Reflects the other that doth pass”  

(Teori Kosiologi Klasik dan Modern, Johnson, Doyle Paul. Hal 28)
            Individu dan masyarakat saling melengkapi,di mana individu hanya akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat. Di dalam karyanya Social Organization dia mengambangkan konsep kelompok utama (primary group), yang ditandai dengan hubungan antar pribadi yang dekat sekali. Dalam kelompok-kelompok tadi perasaan manusia akan dapat berkembang dengan leluasa.
           
            Primary Group atau kelompok primer meruakan kelompok yang ditandai adanya saling mengenal antara anggota – anggotanya, adanya kerja sama yang erat dan bersifat pribadi, interaksi berlangsung secara tatap muka, anggotanya berjumlah sedikit yang berdekatan secara fisik.
(Teori Sosiologi, Ritzer, George. Hal 341)

            Baik Cooley (Winterer, 1994) maupun Mead menolak pandangan behavioristik atas manusia, pandangan bahwa orang secara buta dan tidak sadar member respons pada rangsangan luar. Mereka percaya bahwa orang orang mempunyai kesadaran, suatu diri, dan tanggung jawab sosiologilah mempelajari aspek realitas sosial tersebut. Cooley mendesak para sosiologi agar mencoba menempatkan diri di tempat para actor yang sedang mereka pelajari, menggunakan metode introspeksi simpatik, untuk menganalisis kesadaran. Dengan menganalisis apa yang dapat mereka lakukan sebagai para akto di dalam berbagai keadaan, para sosiolog dapat memahami makna dan motif yang melandasi prilaku sosial. Metode introspeksi simpatik bagi banyak orang tampak sangan tidak ilmiah.
(Teori Sosiologi, Ritzer, George. Hal 342-343)
 Kesimpulan :

·         Mengembangkan konsepsi mengenai hubungan timbalbalik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara individu dengan masyarakat. 

·         Teorinya mengidamkan kehidupan bersama, rukun dan damai sebagaimana dijumpai pada masyarakatmasyarakat yang masih bersahaja. 

·         Prihatin melihat masyarakat-kasyarakat modern yang telah goyah norma-normanya, sehingga masyarakat bersahaja merupakan bentuk ideal yang terlalu berlebih-lebihankesempurnaannya.

Daftar Pustaka

·         Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. PT. Gramedia : Jakarta
·         Ritzer, Georgr. 2012. Teori sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Poatmodern. Pustaka Pelajar: Yogyakarta



0 komentar:

Posting Komentar